GridHEALTH.id - Bagi ibu hamil ada banyak tanda persalinan mulai dekat, salah satunya adalah mengalami diare.
Kondisi diare tersebut biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan atau beberapa minggu sebelum hari perkiraan lahir.
Diare yang menandakan persalinan biasanya disertai dengan kontraksi rahim.
Baca Juga: Hati-hati, Salah Pakai Obat Antibiotik Malah Bisa Jadi Penyebab Diare
Meski sebagian besar diare bisa reda dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
Namun diare yang menyerang sering sekali membuat ibu hamil kesulitan, terlebih jika disertai mual dan muntah.
Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami diare perlu mendapatkan pemeriksaan dari dokter terkait.
Terlebih jika diare terjadi lebih dari 2 minggu dan disertai keluhan lain, seperti penurunan berat badan, demam, atau dehidrasi.
Dilansir dari americanpregnancy.org, dalam memastikan penyebabnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik disertai pemeriksaan tambahan jika diperlukan, seperti tes darah, analisis feses, dan pemeriksaan endoskopi.
Selain itu, ibu hamil juga tidak bisa asal mengonsumsi sesuatu, termasuk obat-obatan.
Baca Juga: Ketimbang Vitamin C, Mineral Ini Disebut Lebih Efektif Untuk Pengobatan Influenza
Jadi hindari mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas di pasaran tanpa resep dokter.
Pasalnya obat diare ibu hamil yang tepat hanya berasal dari resep dokter.
Meski umumnya, diare bisa reda dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
Ibu hamil tetap harus menjaga tubuhnya agar tidak kekurangan cairan atau dehidrasi.
Sehingga ibu hamil dituntut untuk minum cukup air, bisa juga diselingi dengan jus untuk mengganti vitamin, nutrisi, dan elektrolit yang hilang selama diare.
Baca Juga: Kabar Syahrini Keguguran, Ini Tanda-tandanya Bila Wanita Hamil Kehilangan Janin
Namun, jika ingin mengonsumsi larutan oralit atau obat diare untuk ibu hamil, pastikan untuk mengikuti aturan pakai dan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.(*)