GridHEALTH.id - Tifus atau demam tifoid adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Samonella typhi.
Baca Juga: Musim Hujan Waspadai Ancaman Tifus yang Menyerang 30 Juta Orang Setiap Tahun
Tifus pada umumnya menyebar lewat makanan dan air tidak bersih yang dikonsumsi. Tifus juga dapat menyebar lewat makanan dan minuman yang tercemas feses orang yang terinfeksi. Pada kasus yang jarang terjadi, penularan terjadi akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri.
Masih banyak orang Indonesia yang terserang tifus. Berdasarkan penelitian terbitan Badan Litbangkes Kemenkes RI, tifus dilaporkan menjangkiti hampir 100 ribu jiwa di sepanjang tahun 2018 saja.
Anak-anak dan dewasa sama-sama berisiko terserang tifus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menempel di makanan atau minuman, biasanya akibat jajan sembarangan.
Lantas, apa yang terjadi jika ibu sakit tifus saat hamil? Apakah penyakit ibu akan memengaruhi kesehatan bayi dalam kandungannya?
Sebelumnya perlu diketahui, gejala penyakit ini umumnya muncul secara bertahap pada 1–3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri. Tapi, dalam beberapa kasus, gejala penyakit ini juga bisa terjadi secara mendadak.
Baca Juga: Wah, Layanan Pesan Antar Makanan Dituding Jadi Penyebab Naiknya Penderita Jantung
Beberapa gejala tipe yang mungkin dialami, di antaranya demam tinggi (40°C), sakit kepala, sakit perut, diare atau sembelit, nyeri dan sakit pada otot, muncul ruam atau bintik merah di kulit, hingga nafsu makan menurun. Komplikasi tifus dapat berujung pada kematian jika tidak cepat tertangani.