Indonesia berada di bawah China yang menghabiskan 44,4 miliar bungkus pertahun. Di bawah Indonesia ada Jepang, India, Vietnam, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Terungkap, 5 Daerah di Indonesia dengan Penderita HIV/AIDS Tertinggi
Kesimpulannya, 40% dari total 38 juta ada sekitar 15,2 juta yang mana total tersebut merupakan jumlah anak di bawah usia 5 tahun yang mengalami malnutrisi.
Banyak ulasan menyebut jika terlalu banyak mengonsumsi mi instan buruk untuk kesehatan. Mi instan dituding sebagai pemicu kanker, tekanan darah tinggi, meningkatkan kadar kolesterol, dan sebagainya.
Menurut data UNICEF, di Indonesia sendiri terdapat 24,4 juta anak di bawah lima tahun, sementara di Malaysia memiliki 2,6 juta dan Filipina 11 juta.
Banyak orangtua yang masih sering memberi mi instan pada anak-anaknya tanpa memikirkan efek jangka panjang yang akan dialami oleh si anak.
Baca Juga: Studi: Di Indonesia, Risiko Anak Meninggal di Usia Balita Masih Cukup Tinggi
Lebih lanjut, Hasbullah juga mengatakan bahwa orang tua hanya mementingkan perut anak-anaknya yang sudah terisi tanpa memikirkan asupan penting dan memadai untuk tumbuh kembang anak. Karena pada dasarnya mi instan tidak mengandung paket nutrisi secara komplet.
Gangguan kesehatan karena kebanyakan makan mi instan bukan hanya terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun saja.