Find Us On Social Media :

Diabetes Tipe-1 Adalah Penyakit Autoimun, Ini Perbedaan Lainnya Dengan Diabetes Tipe-2

Hampir semua penderita diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin.

GridHEALTH.id - Ketika mendengar diabetes, orang-orang mulai berasumsi tentang penyakit ini, yang terkadang tak selalu akurat. Ini karena diabetes mempunyai dua tipe utama, tipe 1 dan tipe 2, di mana tak semua orang tahu perbedaannya.

Baca Juga: Penyakit Autoimun Seperti Diderita Ashanty Banyak Macamnya, Salah Satunya Diabetes Tipe-1

"Membandingkan tipe 1 dan tipe 2 seperti membandingkan apel dengan traktor," kata GaryScheiner, CDE, seorang edukator diabetes dan penulis Think Like a Pancreas.

"Satu-satunya kesamaan yang mereka miliki adalah keduanya melibatkan ketidakmampuan untuk mengontrol kadar gula darah," ujarnya. Berikut ini adalah 5 perbedaan penting dari tipe penyakit ini:

1. Tipe 1 merupakan penyakit autoimun, tipe 2 bukan.

Diabetes terjadi ketika tubuh bermasalah dengan insulin, hormon yang membantu mengubah gula dari makanan menjadi energi.

Ketika insulin dalam tubuh tidak terlalu cukup, gula menumpuk dalam darah dan dapat membuat kita sakit.

Penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 keduanya menghadapi masalah ini, tetapi bagaimana penyakit ini muncul adalah sesuatu yang sangat berbeda.

Jika menderita diabetes tipe 1, tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali. Itu karena tipe 1 merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh  menyerang dan menghancurkan sel-sel pembuat insulin di pankreas.

Baca Juga: 3 Tahun Dipenjara Akibat Kasus Pencabulan, Penyanyi Dangdut Ini Jatuh Miskin, Harus Jual Rumah Sampai Rela Makan Nasi Cadong: 'Saya Bersyukur'

Tidak seorang pun tahu secara pasti apa yang menyebabkan itu, tetapi faktor genetik bisa jadi berperan dalam hal ini.

Sedangkan, pada diabetes tipe 2, tubuh masih memproduksi insulin, tetapi juga tidak menghasilkannya dalam jumlah cukup atau tubuh mempunyai kesulitan menggunakan insulin secara efisien.

Baca Juga: Sulis Partner Duet Hadad Alwi Hamil 6 Bulan Dirawat, Sakit Tipes dan Infeksi Saluran Kemih Sepulang Show Luar Kota Naik Pesawat

Faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2 termasuk obesitas (terutama jika mempunyai berat badan lebih di sekitar perut ) dan tak banyak melakukan aktivitas fisik. Riwayat keluarga yang mempunyai penyakit ini juga dapat meningkatkan risiko.

2. Konsumsi insulin suatu keharusan bagi diabetes tipe 1, pengobatan diabetes tipe 2 lebih bervariasi.

Karena orang dengan tipe 1 tidak dapat memroduksi insulin sendiri, mereka harus melakukan injeksi insulin rutin atau memakai pompa insulin yang melekat pada tubuh mereka. Tanpa insulin, hidup mereka akan berakhir.

Diabetes tipe 2, pilihan pengobatannya lebih banyak. Ada yang mungkin akan diberi petunjuk untuk memonitor diet Anda, melakukan lebih banyak latihan dan menurunkan berat badan.

Tetapi kebanyakan orang dengan diabetes tipe 2 juga mengonsumsi pil yang mendorong tubuh untuk membuat lebih banyak insulin dan atau menurunkan kadar gula darah.

Jika langkah-langkah ini tidak bekerja dan penyakit semakin memburuk, penderita mungkin harus beralih menggunakan suntikan insulin.

Baca Juga: Niat Lahiran Lewat Proses Water Birth, Keinginan Kartika Putri Terganjal Penyakitnya hingga Melahirkan di Usia Kehamilan 40 Minggu

3. Gula darah rendah lebih umum terjadi pada diabetes tipe 1.

Gula darah tinggi berbahaya, tetapi gula darah sangat rendah (hipoglikemia) dapat menyebabkan kelemahan, pusing, berkeringat dan gemetar.

Dalam kasus yang parah, ini dapat membuat penderita pingsan dan bahkan mengancam nyawa. Ini lebih umum terjadi pada orang-orang dengan tipe 1.

Baca Juga: Miliki Kekayaan Rp 32 Miliar, Raffi Ahmad Pamit Sejenak Untuk Berobat, Nagita Slavina Kaget dengan Keputusan Sang Suami: 'Seneng Sih, Tetep Deg-degan'

Itu sebabnya penderita perlu hati-hati dalam menghitung seberapa banyak insulin yang harus dikonsumsi (melalui suntikan atau pompa) berdasarkan asupan makanan dan tingkat aktivitas.

Hal ini memang tidak selalu mudah, mengonsumsi lebih banyak insulin dari yang diperlukan dapat membuat tingkat gula darah menurun.

Begitupun jika penderita diabetes tipe 1 berolahraga, meskipun menyehatkan, juga dapat menyebabkan gula darah rendah.

Jika mereka mengalami gejala hipoglikemia, mereka perlu segera melakukan sesuatu untuk meningkatkan gula darah  dengan cepat. Contohnya seperti meminum segelas jus, makan beberapa permen atau  konsumsi tablet atau gel yang mengandung glukosa.

Baca Juga: Cium Gelagat Perceraian, Mbak You Terawang Rumah Tangga Artis yang Bakal Hancur Karena Utang Besar dan Terjerat Penipuan, Awas, Hobi Berutang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

4. Makan makanan manis mungkin akan lebih berisiko pada penderita diabetes tipe 2.

"Orang dengan tipe 1 dapat makan apa saja yang mereka inginkan, jika sesuai dengan dosis insulinnya," kata Scheiner.

Jadi jika berencana untuk pergi ke pesta ulang tahun, kita hanya harus mengonsumsi insulin lebih banyak untuk melawan serangan gula dari kue.

Jika menderita diabetes tipe 2, kita harus lebih hati-hati terhadap makanan. Kebanyakan orang dengan tipe 2 tidak mengonsumsi insulin dan artinya tubuh tidak bisa mengatasi dengan mudah apa yang dimakan.

Diabetes tipe 2 juga berkaitan erat dengan obesitas dan konsumsi banyak makanan manis dapat dengan mudah menyebabkan kenaikan berat badan.

Baca Juga: Wishnutama Mengaku Telah Ditunjuk Presiden Joko Widodo Jadi Menteri, Ini Rahasia Pria Tampil Sehat dan Bugar di Usia 40-an

5. Tipe 1 biasanya terdiagnosis pada anak-anak, tipe 2 cenderung menyerang kemudian.

Meskipun mungkin tipe 1 dapat berkembang pada orang dewasa, ini lebih umum ditemukan ketika masa kanak-kanak. Itu sebabnya, mengapa dulu ini disebut diabetes anak-anak (juvenile diabetes).

Diabetes tipe 2, di sisi lain, lebih mungkin terjadi saat usia bertambah, dimana risiko meningkat setelah usia 45 tahun.

Terlepas dari ketika kita mencari tahu apakah kita mempunyai diabetes-atau jenis apa yang di miliki-ini penting untuk menanggapinya dengan serius.

Banyak orang berpikir, bahwa diabetes tipe 1 merupakan jenis "buruk" dan diabetes tipe 2 hanyalah ketidaknyamanan kecil. Tetapi keduanya dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kebutaan, amputasi dan gagal ginjal.

Baca Juga: Buah Pisang Bisa Bantu Mempercepat Pengobatan Penyakit ISPA

Yang terpenting adalah, kita tetap dapat menjalani kehidupan panjang yang sehat dengan salah satu bentuk penyakit ini. Minum obat seperti apa yang diarahkan, sering memantau kadar gula darah, makan dengan baik, berolahraga dan tidak stres merupakan kuncinya. (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 yang Harus Diketahui".