GridHEALTH.id - Penampilan Surya Tjandra saat pelantikan Wakil Menteri (Wamen) mengundang perhatian. Sama seperti Wamen lainnya, Surya juga mengenakan kemeja putih lengkap dengan dasi merah dan celana hitam. Namun, Surya tidak memasukkan kemejanya ke dalam celana. Kemejanya itu dibiarkan keluar.
Terlihat berbeda, penampilan Surya kemudian mengundang pertanyaan. PSI pun memberikan penjelasan soal kondisi tersebut.Ternyata Surya merupakan penyandang polio, sehingga memasukkan baju ke dalam celana akan menyulitkannya berjalan. Hal itu dijelaskan oleh Jurubicara PSI Dedek Prayudi."Bro Surya memang menyandang tunadaksa pada kakinya karena polio yang dideritanya sejak kecil. Beliau memiliki cara jalan yang berbeda dengan orang kebanyakan," kata Dedek kepada Kompas.com, Jumat (25/10).Surya Tjandra dari PSI terpilih sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang telah dilantik Jumat (25/10). Pemilihan Surya diapresiasi oleh Ketua Umum Yayasan Disabilitas Mandiri Indonesia (YDMI) Subandi H Bonmat."Sangat apresiasi, karena selama ini kan sangat minim difabel di pejabat, kementerian sangat minim," kata Subandi seperti dikutip dari Gelora.com, Jumat (25/10).
Baca Juga: Penyakit Autoimun Lupus Punya 'Seribu Wajah', Ini Deteksi Dini SALURI yang Bisa Dilakukan di PuskesmasSebagai Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, tugas-tugas besar Surya sangat banyak, di antaranya menyelesaikan konflik agraria dan sengketa lahan.
Menurut Dedek Prayudi, Surya Tjandra memiliki sensivitas tinggi terhadap isu kemiskinan dan ketidakadilan.
Semua ini dikarenakan latang belakang keluarga Surya. Dahulu orangtuanya adalah pedagang ayam potong dan hidup di rumah kontrakan hingga sering berpindah-pindah.
Diketahui, Surya juga seorang tunadaksa akibat polio yang dideritanya sejak usia 6 bulan.
Polio atau poliomyelitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf motorik.
Penyakit menular ini dapat mengakibatkan kelumpuhan pada otot, baik sementara atau permanen.
Di Indonesia, salah satu vaksin yang wajib diberikan bayi dan anak adalah vaksin polio. Pemberian vaksin polio bertujuan untuk menghindari penyakit polio atau poliomyelitis yang menyerang saraf.
Baca Juga: Diabetes Tipe-1 Adalah Penyakit Autoimun, Ini Perbedaan Lainnya Dengan Diabetes Tipe-2
Virus penyebab infeksi polio hidup di tenggorokan dan saluran usus yang dapat disebarkan melalui kontak cairan ataupun tinja. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan organ tubuh, bahkan kematian.
Orang yang mudah terpapar virus ini adalah mereka yang tinggal di daerah dengan akses air bersih kurang dan sanitasi yang buruk. Mereka dapat terkontaminasi air yang tercemar.
Selain itu, tinggal dengan orang yang terinfeksi virus juga dapat meningkatkan risiko penularan. Golongan orang yang lebih mudah terinfeksi polio adalah mereka yang memiliki ketahanan tubuh lemah dan anak-anak. (*)