Find Us On Social Media :

Kena Sakit Mata Merah, Selebriti Ini Malah Pakai ASI Untuk Obat Tetes Mata, Apa Kata Dokter?

Luyendyk itu mengklaim kalau ASI sang istri bisa menyembuhkan sakit mata merah yang dideritanya.

GridHEALTH.id - Mata merah atau konjuctivitis adalah peradangan atau infeksi pada membran transparan (conjunctiva) yang membatasi kelopak mata dengan bola mata.

Baca Juga: Sembuhkan 'Sakit Mata' atau Iritasi Mata Merah Ini di Rumah

Peradangan ini menyebabkan pembuluh darah di conjuctiva menjadi lebih mencolok, yang menyebabkan perubahan warna pink atau merah pada bagian putih mata.

Mata merah umumnya disebabkan oleh bakteri atau infeksi virus, reaksi alergi atau pada bayi yang baru lahir – pembukaan saluran air mata yang tidak sempurna. Karena mata pink dapat menular, diagnosis yang cepat dan pengobatan adalah cara terbaik untuk membantu membatasi penyebarannya.

Gejala yang biasa terjadi pada penyakit konjunctivitis adalah kemerahan pada satu atau kedua mata, rasa gatal pada satu atau kedua mata, keluar air mata terus-menerus, dan merasa seperti  ada pasir pada satu atau kedua mata.

Mata merah tidak seharusnya diremehkan karena cenderung mengganggu saat beraktivitas seperti berkomunikasi dengan orang lain.

Selain itu, mata merah juga terasa mengganggu bagi penderitanya terlebih jika memiliki sejumlah gejala lain berupa sakit, perih, gatal, berair, bernanah (belekan), atau bengkak sehingga membuat penglihatan menjadi samar.

Baca Juga: Dididik Jadi Pribadi yang Kuat, AHY Diam-diam Masih Sering Tangisi Ani Yudhoyono: 'Ibu Tidak Pernah Absen Dimana pun Saya'

Jika mengalami gejala tersebut segeralah berobat ke dokter spesialis mata, dan biasanya dokter akan memberikan obat tetes mata.

Namun, cara artis satu ini bisa terbilang di luar kebiasaan. Dilansir dari laman People, Arie Luyendyk Jr., selebriti yang terkenal lewat ajang pencarian jodoh 'Bachelor' membagikan tips nya menyembuhkan sakit mata dengan bahan alami.

Baca Juga: Coreng Nama Kampus, UI Pantau Mahasiswa Penabrak Apotek Senopati yang Diduga Mabuk Saat Menyetir

Satu hal yang membuat warganet terkejut adalah bahan alami pilihannya, yakni air susu ibu (ASI) istrinya sendiri. Ia mengunggahnya di Instagram Stories dan menjadi viral.

Pria yang akrab disapa Luyendyk itu mengklaim kalau ASI sang istri bisa menyembuhkan sakit mata yang dideritanya. Ia pun mendokumentasikan proses pemakaian ASI sebagai 'obat tetes mata' untuk matanya yang kemerahan.

"Ini subyek yang cukup sensitif, tapi aku tidak tahu apakah aku mengalami pink eye (peradangan pada selaput mata), tapi mataku merah," tulis Luyendyk di akun instagramnya.

Luyendyk kemudian mengatakan bahwa istrinya, Lauren Burnham, menyarankan dirinya memakai beberapa tetes ASI untuk menyembuhkannya.

 

Ia pun mencari berbagai ulasan tentang khasiat ASI untuk meredakan mata merah di Google. Namun, dia tak juga menemukan informasi ilmiah terkait hal tersebut.

Baca Juga: Bintang K-Pop Ini Penggemar Boba Tea, Padahal Satu Gelasnya Mengandung Jatah Gula Untuk Seminggu, Risiko Diabetes Mengintai

Meskipun tidak didukung bukti ilmiah, pria 37 tahun ini dan istrinya tetap melakukan eksperimen, mencoba menyembuhkan mata merah dengan ASI. Ia pun sudah tahu risiko mata akan jadi lebih parah jika tidak diobati secara medis.

Keesokan harinya, Luyendyk memberikan update terbaru tentang kondisi matanya. "Oke, semuanya. Lihat kemerahannya nyaris hilang. Ini gila, tapi berhasil!" ungkapnya.

Baca Juga: Nadine Chandrawinata Tolak Sedotan Plastik Sumber Penyakit, Sampai Rela Berikan Orang Lain Sedotan Gratis yang Ramah Lingkungan

Meskipun Luyendyk mengklaim caranya berhasil, memakai ASI atau bahan alami lain untuk mengatasi mata merah sebaiknya tidak dilakukan. Hal itu karena berisiko menyebabkan iritasi bahkan infeksi.

American Academy of Ophthalmology (AAO) pun menjelaskan hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan efektivitas ASI dalam penyembuhan sakit mata.

"Malah bisa jadi lebih berbahaya ketimbang menyembuhkan," demikian yang ditulis AAO.

Jika mata mengalami kemerahan, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. (*)