GridHEALTH.id - Pekerjaan sebagai penulis dan pembuat konten membuat Raditya kerap terpapar gawai setiap hari.
Bahkan dia bisa menggunakan gawai hingga 15 jam dalam sehari, melebihi penggunaan rata-rata orang Indonesia yakni sekitar 8 jam.
Risiko pekerjaan seperti ini adalah mengalami mata kering akibat sering menggunakan gawai. Oleh dokternya, Raditya Dika dikatakan mengalami mata kering akibat kurang berkedip.
"Waktu itu mata rasanya jadi berat, sempat perih juga. Datanglah ke klinik dekat apartemen. Terus dia (dokter) bilang gini, 'Kamu ngedipnya kurang maksimal'.
Dia bilang ngedipnya itu harus full dan sering. Karena orang kalau ngeliat komputer itu suka lupa ngedip," terang Radit, ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019), seperti dikutip dari detik.com
Persoalan mata kering sebenarnya sudah dialami Radit sejak 16 tahun lalu. Saat masih berkuliah di Adelaide, Australia, Raditya yang sedang gemar menulis blog mendapati masalah pada kedua matanya akibat sering menggunakan gawai. Dia merasakan gejala mata kering.
Sindrom mati kering adalah kondisi di mana pasokan air mata tidak mencukupi untuk menyediakan pelumas mata secara konstan.