GridHEALTH.ID –Dilansir dari Grid.ID , Salmafina Sunan membuat pengumuman di Instagram stories mengenai ia yang tak akan lagi menggunakan instagram. Tepatnya, Salma tak akan menggunakan instagram mulai Minggu (3/11).
Ada beberapa alasan yang diungkapkan oleh Salma terkait keputusannya itu. Salah satunya adalah depresi.
"Hi people, Starting from 3rd of November I'm not gonna use my instagram anymore for I don'r know how long," kata Salmafina di instagram.
Keputusan yang dibuat oleh Salma itu diakuinya tak tahu akan berlangsung hingga kapan. Anak pengacara kondang Sunan Kalijaga ini menjelaskan alasannya. Salah satunya adalah depresi.
"I am tired. I am depressed. I am anxious. I am full of negativity now. I need to take my life back," jelasnya.
Diakui Salmafina, media sosial yang selama ini digunakannya itu justru membuatnya takut. Untuk itu ia memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya di instagram.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Matanya Terlihat Berair, Ternyata Karena Hal Ini
"It's a useful platform but it does scare me a lot. Imagine all the insecurities that I feel about myself and having someone write a paragraph pointing out every little thing," papar Salma.
Lebih jauh Salma menceritakan keluhannya selama aktif di sosial media.
Baca Juga: Laudya Cynthia Bella Takut Matanya Bintitan, Padahal Bisa Disembuhkan Dengan Obat Alami Ini
"I deal with so many downs in my life that I'd never dare talk about on social media. I feel like I'm not supposed to, and I'll be judged for being negative. Many of my followers have the false presumption that I live a life, that success was handed to me," jelasnya. [end]
Apapun alasannya, keputusan yang diambil Salmafina patut diacungi jempol, karena berhenti sementara, atau bahkan selamanya dari media sosial, berharga bagi kesehatan.
Betapa tidak, “Sama seperti yang lain, media sosial pada dasarnya tidak baik atau buruk jika dilakukan berlebihan," tutur Lisa Larsen, psikoterapis seperti dilansir dari Bustle ditulis Jumat (9/8/2019).
Penelitian menunjukkan penggunaan media sosial secara berlebihan bisa menyebabkan ketergantungan hingga kerusakan pada mental.
"Menggunakan media sosial hingga mendominasi aktivitas Anda setiap hari adalah tidak baik," jelas Josh Klapow, seorang psikolog klinis.
Apalagi jika kita menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk menggulir, me-retweet, atau bertengkar di media sosial, mungkin sudah saatnya untuk beristirahat sebentar.
Inilah beberapa manfaat yang kita bakal rasakan setelah menonaktifkan media sosial:
Baca Juga: Bocah 9 Tahun Tewas di Malang Akibat Tersedak Bakso, Ini P3K Mengatasi Tersedak
1. Kesehatan psikologis meningkat
Peneliti Sarah Eichmeyer dari Stanford's Economics Department menerbitkan studi pada 2018 tentang apa yang terjadi ketika seseorang berhenti menggunakan Facebook.
"Kami menemukan bahwa orang yang tidak aktif di Facebook merasa lebih bahagia dan tidak terlalu cemas.
Studi kami menunjukkan bahwa menonaktifkan Facebook menyebabkan orang lebih bahagia, meskipun tidak sebanyak yang disarankan oleh penelitian," jelas Sarah.
2. Pikiran negatif tentang diri sendiri menurun
Media sosial meyebabkan seseorang menghasilkan citra ideal tentang diri sendiri dan itu tentu bukan hal yang baik.
"Orang-orang muda sering menggunakan media sosial untuk membenarkan penilaian diri yang negatif," kata Lisa.
Penelitian telah menemukan bahwa penilaian diri yang negatif dengan membandingkan diri dengan kehidupan orang lain.
"Mereka melihat profil orang lain dengan iri dan berpikir bahwa mereka seharusnya memiliki kehidupan seperti itu.
Saya sering mengingatkan mereka bahwa orang itu mungkin tidak mengatakan yang sebenarnya dan mereka mungkin tidak bahagia seperti yang mereka gambarkan," tambah Lisa.
Baca Juga: Gara-gara Sering Lupa Berkedip, Raditya Dika Hadapi Sindrom Mata Kering, Ini Gejalanya
3. Beralih fokus pada diri sendiri
"Jika Anda mengambil istirahat dari media sosial, itu dapat memungkinkan Anda untuk fokus pada diri Anda sendiri. Anda sedang melatih otak Anda untuk mempelajari tentang diri Anda lebih banyak," kata Celeste Viciere, seorang terapis keluarga yang praktik di AnnArbor, Michigan.
Celeste mengatakan puasa media sosial selama sebulan saja dapat melawan rasa tidak aman, masalah harga diri, atau merasa seolah-olah waktu tidak berjalan dengan cepat. (*)