GridHEALTH.id - Eks penyanyi dangdut Duo Serigala Ovi Sovianti dan suaminya Franky Roring belum dikaruniai anak meski sudah lebih setahun menikah. Untuk itu keduanya merencanakan akan melakukan bayi tabung.
"Nah kita kalau memang kita sampe tahun ini nggak, berarti tahun depan karena memang maunya langsung bayi tabung biar langsung," kata Franky Roring di restoran miliknya King Tuna Manado, Wijaya, Jakarta Selatan, dikutip dari detikhot (3/11).
Pasangan ini sepakat memiliki cara memiliki momongan lewat program bayi tabung dengan alasan lebih efisien dan kemungkinan berhasilnya lebih besar.
Franky dan Ovi mengaku tak gentar kelak mengikuti prosedur program bayi tabung yang lumayan ketat.
"Kalau bayi tabung sebenernya satu dia ada beberapa tahapan yang harus jaga kesehatan, dan ketika proses bayi tabung itu calon ibu tuh harus istirahat total, apalagi punya kandungan lemah, jadi meskipun punya bayi tabung harus tetep hati-hati dan kalo kita tergantung yang di atas kalo rejeki kan ya," imbuh Ovi yang tampaknya sudah siap menghadapi proses ini, termasuk persiapan biayanya.
Franky juga tak menargetkan jenis kelamin anaknya maupun soal kembar. "Bebas, kalau saya bebas, yang penting anak. Saya mau milih-milih mau cewek, cowok bebas, mau dia kembar, yang penting dapet," pungkasnya.
Program bayi tabung memang menjadi alternatif bagi wanita yang belum dikaruniai anak agar segera hamil.
Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh wanita, tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah sel telur berhasil dibuahi dan ada dalam fase siap, maka akan dipindahkan ke dalam rahim.
Untuk diketahui, program bayi tabung ini tidak selalu berhasil. Ada banyak kasus program bayi tabung yang gagal karena beberapa kendala.
Agar program bayi tabung sukses, perlu melakukan beberapa persiapan. Mengutip dari Parents, berikut persiapan yang harus dilakukan agar program bayi tabung sukses:
1. Optimalkan kesehatan sperma
Peran sperma sangat besar bagi keberhasilan program bayi tabung ini. Sperma yang sehat akan meningkatkan kesempatan program bayi tabung berhasil.
Penggunaan multivitamin dan mempertahankan berat badan optimal dapat meningkatkan kualitas sperma.
Baca Juga: Wulan Guritno Ternyata Pengagum Kerokan, Bahaya Enggak Sih Buat Kesehatan? Ini Faktanya
Ubah gaya hidup sehat dan konsumsi makanan yang dapat meningkatkan kesuburan untuk menghasilkan sperma yang sehat dan berkualitas.
2. Kurangi stres
Mengurangi stres saat ingin menjalani program bayi tabung dapat berpengaruh untuk keberhasilan bayi tabung.
Baca Juga: Matanya Selalu Berair Awalnya Dikira Hanya Gangguan Mata Biasa, Ternyata Adalah Kanker Ganas
Akan tetapi, ini mungkin sulit bagi beberapa pasangan, karena pikiran mereka pasti dihantui oleh hal-hal yang membuat stres.
Usahakan untuk menjauhkan pikiran-pikiran yang bisa membuat stres. Lakukan kegiatan yang menyenangkan seperti jalan-jalan, spa, atau hal lain yang bisa mengurangi stres.
3. Berhenti merokok dan minum alkohol
The American Journal of Epidemiology melaporkan bahwa nikotin sepuluh kali lebih terkonsentrasi dalam cairan rahim daripada bagian tubuh lainnya.
Nikotin dapat membuat sel telur kebal terhadap pembuahan. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi alkohol dapat menurunkan kemungkinan keberhasilan program bayi tabung.
Merokok dan minum alkohol merupakan kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan tubuh, termasuk memengaruhi kesuburan, baik bagi pria maupun wanita. Jadi, mulailah berhenti merokok dan minum alkohol.
4. Makan makanan yang meningkatkan kesuburan
Selain mengonsumsi vitamin atau suplemen kesuburan, agar lebih optimal pasangan juga perlu mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kesuburan.
Baca Juga: Laudya Cynthia Bella Takut Matanya Bintitan, Padahal Bisa Disembuhkan Dengan Obat Alami Ini
Banyak makanan yang mampu meningkatkan kesuburan seperti, royal jelly, telur, telur ikan, rumput laut, ganggang laut,sumsum tulang, tiram, gandum, goji berry, kecambah dan lain-lain.
Tanyakan pada dokter mengenai dosis atau takaran yang sesuai untuk meningkatkan kesuburan ketika hendak menjalani program bayi tabung.
5. Konsumsi vitamin
Konsumsi vitamin atau suplemen peningkat kesuburan juga diajurkan agar program bayi tabung berhasil.
Dengan mengonsumsi suplemen kesuburan yang berkualitas tinggi, akan secara langsung memengaruhi kualitas sel telur dan sperma sehingga dapat meningkatkan kesuburan.
Karena, butuh 3 hingga 6 bulan bagi folikel untuk matang. Idealnya, konsumsi vitamin atau suplemen kesuburan 3 hingga 6 bulan sebelum mencoba program bayi tabung ini.
Baca Juga: Bocah 9 Tahun Tewas di Malang Akibat Tersedak Bakso, Ini P3K Mengatasi Tersedak
Perbanyak konsumsi vitamin D untuk meningkatkan keberhasilan program bayi tabung.
6. Tingkatkan kualitas tidur
Kualitas dan kuantitas tidur memengaruhi hormon seks, produksi sperma, dan ovulasi. Karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa pasangan mendapatkan istirahat yang cukup, terutama menjelang program bayi tabung.
Buat kamar jadi nyaman dengan rajin merapikan dan membersihkannya. Bila perlu, gunakan aroma terapi agar tidur semakin nyenyak.
Cobalah kiat-kiat ini untuk meningkatkan kualitas tidur berikut ini.
- Kurangi jadwal atau kegiatan yang dapat menguras tenaga dan mengganggu waktu istirahat.
- Cobalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
- Jangan gunakan kamar tidur sebagai tempat bekerja.
- Jauhkan barang-barang elektronik dari kamar seperti TV, ponsel, laptop atau tablet.
- Tidak mengonsumsi alkohol dan kopi, karena keduanya dapat mengganggu siklus tidur yang sehat.
- Rajin berolahraga
- Bersantai sebelum tidur dengan melakukan peregangan, minum teh, atau menulis jurnal.
7. Perhatikan berat badan
Mempertahankan berat badan yang sehat sangat penting dalam kesuburan saat hendak menjalani program bayi tabung.
Kita tahu bahwa terlalu gemuk dan terlalu kurus dapat meningkatkan waktu pembuahan 2 sampai 4 kali, dan secara negatif mempengaruhi tingkat keberhasilan program bayi tabung.
Kelebihan berat badan juga membuat pemantauan ovarium selama program bayi tabung lebih sulit dan meningkatkan kemungkinan komplikasi selama pengambilan sel telur.
Ini paling baik diterapkan dengan perubahan dalam diet dan aktivitas dengan bantuan profesional. (*)