Find Us On Social Media :

 Cucu Wiranto Tercebur Kolam di Rumah, Penyebab Gawat Darurat Hingga Kematian

Anak berenang di kolam renang tanpa penjagaan dapat berisiko kegawatan.

Tenggelam atau nyaris tenggelam bisa terjadi di setiap genangan air yang bisa mengakibatkan mulut dan hidung anak terendam air, termasuk di kubangan, toilet, bak mandi, akuarium, atau ember besar.

Baca Juga: Akan Keluar dari Penjara, Ahmad Dhani Terlihat Six Pack, Simak Latihan Untuk Perut Ini

Di seluruh dunia, tingkat kematian akibat tenggelam berbeda-beda menurut aksesibilitas terhadap air, iklim, dan budaya berenang di tempat tersebut.

Sebagai contoh, di Inggi terdapat 450 korban mati tenggelam per tahun (1: 150.000), sementara di Amerika Serikat terdapat 6.500 korban mati tenggelam per tahun (1: 50.000).

Sebagian besar kasus tenggelam terjadi di air, 90% di air tawar (sungai, danau, dan kolam renang) dan 10% di air laut. Kasus tenggelam akibat cairan yang bukan air sering terjadi dalam kecelakaan industri.

Ketika korban tenggelam berhasil dibawa ke darat, segera baringkan. Jika korban tidak bernapas, lakukan pertolongan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru dengan menekan telapak tangan di bagian tengah dada yang sejajar dengan puting.

 Jika perlu,kita dapat membantu menekan dengan menggunakan dua tangan yang saling tumpang tindih.Tekan sedalam kurang lebih 5 cm dengan hati-hati, sebanyak 30 kali dengan rata kecepatan sekitar 100 kali tekanan per menit.

Baca Juga: Mantan Duo Serigala Ovi Sovianti Tak Kunjung Hamil Hingga Berencana Bayi Tabung, Ini Proses yang Harus Dilakukannya

Dengan kata lain, menekan sebanyak 30 kali dalam waktu sekitar 20 detik. Pastikan dada kembali ke posisi semula sebelum ditekan kembali. Kemudian periksa apakah korban sudah bernapas.