Find Us On Social Media :

Presenter Kondang Ini Meninggal Dalam Senyum Akibat Sakit Selama Berbulan-bulan, Makanan Ini Bisa Jadi Pemicunya

Presenter Kondang Ini Meninggal Dalam Senyum Akibat Sakit Selama Berbulan-bulan, Makanan Ini Bisa Jadi Pemicunya

GridHEALTH.id - Dianugerahi kepribadian ramah dan pandai bergaul membuat presenter kondang satu ini banyak memiliki teman di mana pun Ia berada.

Sayangnya, Tuhan berkehendak lain, presenter kondang ini meninggal pada tahun 2003 silam.

Baca Juga: Renggut Nyawa Istri Pertama Ma'ruf Amin, Ini Tanda Penyakit Liver pada Wanita

Cuaca cerah yang memayungi Perumahan Bulak Rantai, Kramat Jati, Senin (1/9/2003), tidak mampu membendung suasana mendung di salah satu rumah.

Wajah-wajah duka terlihat di depan peti jenazah.

Di sana terbaring tenang presenter kondang Indra Safera yang telah dibalut dengan kain kafan.

Wajah Indra memang sudah pucat, namun garis-garis senyumnya masih kentara.

Baca Juga: Tergolong Orang yang Boleh Poligami, Kartika Putri Peringatkan Habib Usman: 'Ini Jahitan Baru Kering Basah Lagi'

Bisa jadi senyum itu pula yang membuat keluarganya berusaha tegar, termasuk sang ibunda tercinta.

"Maafkan kesalahan Indra, ya," tutur dr. Emmy, dikutip GridPop.id dari Nova.

Jabat tangan erat Emmy menandaskan usaha kerasnya untuk menguatkan diri. Begitu pun dengan Kiki, si bungsu.

Baca Juga: Gaji Suami Lebih Besar dari Presiden, Iis Dahlia Pernah Gertak Suami Untuk Bercerai Sampai Bikin Dirinya Kelelahan: 'Padahal Gue Juga Takut'

Ia juga berusaha tegar. "Mohon doanya," ucap Kiki.

Ya, panggung hiburan Indonesia tengah berduka.

Salah satu tokohnya yang penuh bakat, Indra Nuradi Salman yang lebih dikenal dengan nama Indra Safera, telah pergi.

Baca Juga: Andai Baim Wong Tahu Kandungan Zat Beracun Bom Asap Berbahaya Bagi Kesehatan, Apalagi Bagi Paula yang Tengah Hamil ...

Presenter yang pernah terlibat dalam acara seperti Kiss, Ngobras, Selimut, dan Hari-Harry Mau ini meninggal setelah dirawat sejak Kamis (28/8/2003) malam di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Minggu (31/8/2003), anak kedua dari pasangan dr. Salman Tisnawijaya dan dr. Emmy ini mengembuskan napas terakhir pada pukul 16.30 karena penyakit lever yang dideritanya.

Melansir Mayo Clinic, penyakit hati dapat diturunkan (genetik) atau disebabkan oleh berbagai faktor yang merusak hati, seperti virus atau penggunaan alkohol.

Bahkan obesitas juga berhubungan dengan kerusakan hati.

Baca Juga: Sempat Patah Tulang Tangan dan Kaki, Yuni Shara Sebut Olahraga Tak Membuatnya Awet Muda: 'Olahraga Itu Buat Sehat'

Namun menurut Brown Biomedical Department, diet yang tidak sehat akan mengarah pada keadaaan perlemakan hati, kanker hati, sirosis, gagal hati, atau pembesaran hati.

Untuk itu agar tak terserang penyakit lever, harus menjaga pola makan dan menghindari makanan-makanan yang bisa memicu penyakit tersebut.

Berikut adalah daftar makanan yang dapat membahayakan hati, seperti:

1. Makanan dengan kadar kolesterol tinggi

Kadar kolesterol yang tinggi adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit lever.

Kolesterol adalah salah satu jenis lemak yang hanya bisa didapatkan pada produk-produk hewani dan paling banyak terkandung dalam daging merah berlemak, udang, kuning telur, krim, mentega, dan jeroan.

Mayo Clinic merekomendasikan untuk membatasi konsumsi produk-produk hewani dan memperbanyak konsumsi produk nabati, seperti biji-bijian, sereal, buah dan sayur untuk menurunkan kadar kolesterol dan risiko penyakit lever.

Baca Juga: Tergolong Orang yang Boleh Poligami, Kartika Putri Peringatkan Habib Usman: 'Ini Jahitan Baru Kering Basah Lagi'

2. Makanan berlemak

Makanan dengan kadar lemak tinggi berkontribusi terhadap naiknya kadar kolesterol, tingginya kadar trigliserida, dan kegemukan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih, sekaligus faktor pemicu kerusakan hati.

Contoh makanan dengan kadar lemak tinggi adalah shortening, butter, margarin, daging berlemak, krim, keju, kulit ayam, gorengan, salad dengan krim, roti, kue-kue manis, pastri, dan mayones.

Mengurangi menu makanan berlemak dapat juga dilakukan dengan mengganti cara memasak biasa dengan cara memasak yang lebih sehat seperti mengukus, merebus, memanggang, membakar, atau sangrai.

3. Makanan dan minuman manis

Baca Juga: Gaji Suami Lebih Besar dari Presiden, Iis Dahlia Pernah Gertak Suami Untuk Bercerai Sampai Bikin Dirinya Kelelahan: 'Padahal Gue Juga Takut'

Makanan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi seperti soda, permen, dan makanan pencuci mulut lainnya cenderung mengandung kalori yang tinggi.

Kelebihan kalori menyebabkan pembentukan lemak di dalam hati.

Apabila terus menerus, lever tidak dapat memproses dan memecahkan lemak yang tersimpan di dalamnya, menyebabkan timbunan lemak dalam hati, dan terjadilah perlemakan hati, yang selanjutnya dapat menyebabkan sirosis.

Baca Juga: Rumah Tangganya Nyaris Bubar hingga Nekat Bunuh Diri, Istri Denny Cagur Tangkap Basah Sang Suami Simpan Nomor Wanita Lain: 'Hani Jadi Herman'

4. Makanan dengan kadar garam tinggi

Hampir semua orang tahu bahwa makanan dengan kadar garam tinggi berpotensi menaikkan tekanan darah.

Tetapi ternyata tidak sampai di situ saja, makanan asin juga berkontribusi menyebabkan penyakit hati melalui peningkatan tekanan darah.

Usahakan untuk membatasi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari sehingga tidak melebihi 2300 miligram (sekitar satu sendok teh).

Mengurangi konsumsi makanan kaleng serta produk-produk olahan seperti sosis, keju olahan, makanan instan, dan makanan cepat saji.

Baca Juga: Sempat Patah Tulang Tangan dan Kaki, Yuni Shara Sebut Olahraga Tak Membuatnya Awet Muda: 'Olahraga Itu Buat Sehat'

5. Minuman beralkohol

The California Pacific Medical Center melaporkan bahwa konsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan gangguan pada hati, yang dikenal dengan Alcoholic liver disease.

Alcoholic liver disease adalah istilah yang menggambarkan manifestasi konsumsi alkohol yang berlebihan di hati, mencakup perlemakan hati, hepatitis alkohol, dan hepatitis kronis dengan fibrosis (jaringan parut) pada hati atau sirosis.

Penyebabnya adalah karena 80% alkohol akan melewati hati untuk didetoksikasi.

Konsumsi dalam jumlah besar atau terus menerus menyebabkan pengeluaran mediator-mediator inflamasi (radang) yang menyebabkan peradangan pada hati, apoptosis (kematian) sel-sel hati, dan selanjutnya fibrosis pada jaringan hati.

6. Obat-obatan, suplemen, dan herbal

Hati memiliki peranan penting dalam memetabolisme semua obat yang masuk dalam tubuh, sehingga tidak menghasilkan zat beracun bagi tubuh.

Akan tetapi, ada beberapa obat yang berpotensi lebih besar merusak lever, sehingga perlu diperhatikan penggunaannya seperti kodein (obat batuk), kortikosteroid (obat anti radang), tetrasiklin (antibiotik), dan diazepam (obat penenang).

Baca Juga: Lihat Sang Ibu Ajak Selingkuhannya ke Kamar, Azriel Malah Bersyukur Dirinya Dirawat Ashanty: 'Datangnya Bunda dalam Hidup Jiel Adalah Hal Terbaik'

Beberapa obat yang dijual bebas juga juga bersifat racun bagi hati apabila dikonsumsi dalam jumlah besar, seperti parasetamol, aspirin atau abat-obat analgesik anti inflamasi lain, dan obat anti kolesterol.

Selain obat-obatan, suplemen pun tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan, karena sebagian suplemen dapat merusak hati.

Sebagian besar obat herbal tidak diuji melalui uji klinis yang memadai seperti halnya obat-obat paten sehingga tidak bisa dipastikan keamanannya terhadap hati apabila dikonsumsi secara terus menerus.

Baca Juga: Lahir dengan Berat 0,7 Kg, Bayi Terkecil Ini Divonis Tak Dapat Bertahan Hidup hingga Akhirnya Mukjizat Datang Padanya

Jika ingin terhindar dari penyakit yang merenggut presenter kondang Indra Safera, sebaiknya mengurangi mengonsumsi ke-6 makanan tersebut ya. (*)