GridHEALTH.id - Cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan gampang menular. Penyakit cacar air juga selalu memunculkan lepuhan di kulit penderitanya. Kondisi ini pasti menimbulkan ketidaknyamanan.
Baca Juga: Sering Buat Anak Menderita, Begini Cara Kurangi Rasa Gatal Akibat Cacar Air
Ruam atau bintik-bintik merah terasa sangat gatal, apalagi saat luka akan mengering. Agar tak memperparah kondisi, penderita harus tahu apa saja yang boleh dan sebaiknya tak dilakukan saat menderita cacar air.
Dilansir dari Independent yang dikutip dari Kompas.com, berikut beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika menderita penyakit cacar air:
1. Tidak mengonsumsi ibuprofen atau aspirin. Pemberian paracetamol memang dapat menurunkan suhu tinggi dan rasa sakit.
Konsumsi ibuprofen dalam beberapa kasus dapat memperparah infeksi kulit. Oleh karena itu, sebaiknya hindari memberikan aspirin kepada anak-anak karena dapat menyebabkan kondisi serius yang disebut Sindrom Reye.
2. Hindari menggaruk bintik-bintik gatal akibat cacar air. Penggarukan ini dapat membuat jaringan parut atau infeksi.
Untuk meredakan rasa gatal, gunakan krim atau gel pendingin atau losion kalamin. Pertimbangkan ketika akan memberi sirup atau tablet untuk mengurangi rasa gatal.
Supaya mereka yang menderita cacar air tidak menggaruk ruam yang muncul, hal ini dapat diantisipasi dengan memakaikan sarung tangan dan kaus kaki pada malam hari.
Selain itu, jaga kuku agar tetap pendek. Orangtua dapat memberi tahu untuk menepuk dibandingkan menggaruk kulit mereka ketika terasa gatal.
3. Bantu anak agar bisa tidur nyenyak. Rasa gatal biasanya akan menganggu jam tidur. Orangtua dapat mengoleskan krim pendingin atau gel sebelum beristirahat.
Perhatikan juga tempat tidur. Usahakan tempat tidur lembut dan tidak membuat penderita merasa kepanasan.
Baca Juga: Kisah Urip Arphan, Aktor Kawakan yang Sempat Kondang dan Berakhir Tinggal di Kontrakan Akibat Stroke
4. Beristirahat di rumah. Saat terinfeksi cacar air, usahakan untuk tidak menyekolahkan anak (jika anak yang terkena) atau bersosialisasi terlebih dahulu, karena penyakit ini sangat mudah menular kepada orang lain.
Meskipun cacar air merupakan penyakit yang ringan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius bagi wanita hamil, bayi baru lahir, dan orang dengan kekebalan tubuh lemah.
5. Jaga tubuh agar tetap terhidrasi. Menjaga tubuh tetap terhidrasi penting karena akan membantu menyingkirkan virus lebih cepat.
6. Mandi dengan air hangat. Tujuannya untuk membantu mengurasi rasa gatal kulit. Terutama jika menambahkan oatmeal yang ditumbuk halus atau produk mandi berbasis oatmeal ke air yang mengalir.
Setelah itu, keringkan kulit dengan lembut dan gunakan handuk bersih secara terpisah untuk orang yang terinfeksi.
7. Jaga kebersihan. Menjaga kulit dan bintik-bintik tetap bersih dengan mandi secara teratur dapat membantu menghindari infeksi, seperti sering mengganti pakaian dan tempat tidur.
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Kelas 3 Tetap Rp 25.500 ? Ini Kata Menkes Terawan
8. Hindari pakaian yang mengiritasi kulit. Memerhatikan pakaian yang dikenakan penderita cacar air sangat penting.
Usahakan untuk memberi pakaian yang longgar, dingin, dan lembut seperti katun halus, serta hindari mengenakan pakaian yang dapat mengiritasi kulit seperti wol.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Kena Cacar Air?", https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/27/081500665/apa-yang-boleh-dan-tidak-boleh-dilakukan-saat-kena-cacar-air-?page=all.