GridHEALTH.id - Baru-baru ini Indomie dinobatkan sebagai mi instan terenak di dunia versi media Amerika Serikat, Los Angeles Times.
Tentunya hal ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika ada nama Indonesia ataupun sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia mendunia.
Baca Juga: UNICEF: 'Mi Instan Sebabkan 40% Anak Dibawah Umur di Asia Alami Malnutrisi'
Tapi tahukah, dibalik prestasi mi instan sejuta umat itu ada sosok wanita bernama Nunu Nuraini yang sangat berperan penting.
Ya, Nunu Nuraini ini ternyata orang yang menciptakan varian rasa Indomie selama ini.
Dilansir dari Grid.ID pada 22 Agustus 2017, Walikota Bandung Ridwan Kamil pernah mengunggah ulang postingan dari sosok wanita dibalik varian rasa Indomie tersebut.
"Coba anak-anak mahasiswa, ucapkan terima kasih dan doa yang baik untuk ibu Nunuk, sosok pahlawan bagi anak-anak kos, terutama jika akhir bulan. Hidup Unpad." tulis akun Instagram @ridwankamil.
Baca Juga: Vanessa Angel Bertanya;
Diketahui Nunu Nuraini sendiri bertugas sebagai peramu rasa baru dari produk mie instan Indomie sampai saat ini.
Karena Nunu Nuraini inilah, produk Indomie mempunyai banyak varian rasa.
Nunu Nuraini sangat mengedepankan bahan-bahan alami dalam tiap resep yang ia pilih terlepas dari klaim banyak orang bahwa bumbu Indomie tidak sehat.
Ia lebih memilih berkarya di belakang layar hingga sudah banyak orang Indonesia maupun mancanegara bisa merasakan nikmatnya Indomie.
Terlepas dari itu, mi instan memang dikenal sebagai makanan yang memiliki banyak penggemar.
Dengan rasanya yang nikmat, cara membuatnya yang mudah juga tak ketinggalan harganya yang murah nampaknya sulit bagi seseorang untuk menolaknya.
Sayangnya, seperti kita ketahui, mi instan dikenal sebagai makanan yang harus dihindari karena dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan saat kebanyakan menyantapnya.
Meski begitu, bukan berarti makan mi instan sekali langsung memberikan dampak buruk pada kesehatan.
Mi instan akan berdampak buruk bagi kesehatan jika kita mengonsumsinya terlalu sering seperti tiga kali sehari.
Dilansir dari canr.msu.edu, Michigan State University Extension memberikan tips agar mi instan yang dikonsumsi tidak berdampak buruk.
Pertama, tentu konsumsi mi instan ini jangan terlalu sering sebab mi instan memang mengandung lebih banyak karbohidrat dan lemak daripada protein, serat, vitamin dan mineral.
Oleh karena itu, mengonsumsi mi instan yang benar harus ditambahkan dengan komponen makanan lain sebagai pelengkap gizi.
Asal tahu cara menyiapkannya, mi instan tidak selamanya buruk. Karenanya kita bisa tambahkan sayuran karena dapat memberi tambahan nutrisi penting seperti kalium, serat makanan, folat, vitamin A, dan vitamin C.
Kemudian, tambahkan protein seperti telur yang juga mempunyai banyak kandungan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Baca Juga: 6 Makanan Ini Bisa Sebabkan Keputihan pada Wanita, Mengandung Ragi Salah Satunya
Satu butir telur mengandung vitamin A, asam folat, vitamin B5, vitamin B12, vitamin B2, fosfor, selenium, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B6, kalsium, dan seng.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth