Menurut American Heart Association menjelaskan ketika seseorang di syok dan sedih (seperti yang dialami Rudi), terkadang sebagian jantung akan membesar sementara dan tidak dapat memompa darah dengan baik.
Sementara fungsi bagian jantung lainnya bekerja dengan sangat baik, bahkan bisa berkontraksi dengan sangat kuat.
Baca Juga: Sudah Minum Obat Tapi Pilek Tidak Kunjung Sembuh? 7 Kesalahan Ini Mungkin Masih Sering Dilakukan
Kondisi ini bisa menyebabkan gagal otot jantung jangka pendek yang parah, kondisi ini disebut sebagai kardiomiopati induksi stres, namun lebih sering disebut sebagai “sindrom patah hati”.
Saai ini terjadi sebagai respons stres, sistem saraf simpatetik dalam otak akan diaktifkan akibat pelepasan sejumlah hormon secara tiba-tiba.
Sistem saraf akan menstimulasi kelenjar adrenalin yang memicu produksi catecholamine yang berguna menyiagakan tubuh untuk mengambil tindakan.
Akan tetapi, produksi hormon di saat tubuh tidak membutuhkannya akan membawa sejumlah masalah lain, seperti sesak napas dan badan linu (akibat produksi kortisol berlebih), jantung berdebar kencang (akibat produksi kortisol dan adrenalin), dan penumpukan lemak dalam tubuh.
Terlepas dari itu semua, semoga aksi teror bom bunuh diri seperti di Mapolrestabes Medan tersebut tidak lagi terjadi dimana pun(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth