GridHEALTH.id - Dua hari lalu, Ashanty mengungkapkan dirinya akan menjalani tindakan medis, biopsi dan endoskopi di bagian usus.
Hal ini bertujuan untuk mengobati penyakit autoimunnya yang didiagnosis dokter beberapa bulan lalu.
Semalam, akhirnya istri Anang Hermansyah itu selesai menjalani tindakan medis itu.
Kondisi Ashanty setelah endoskopi pun terungkap lewat unggahan Aurel Hermansyah di Instagram story-nya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ashanty harus menjalani endoskopi untuk memeriksa sejauh mana efek penyakit autoimun yang dideritanya.
Menurut laman WebMD, biopsi adalah tindakan diagnostik yang dilakukan dengan jaringan yang diambil dari tubuh untuk memeriksanya lebih dekat.
Seorang dokter harus merekomendasikan biopsi ketika tes awal menunjukkan area jaringan dalam tubuh tidak normal.
Hal ini dilakukan demi melihat area jaringan abnormal lesi, tumor, atau massa.
Sedangkan endoskopi adalah prosedur non-surgical yang digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan seseorang.
Dalam unggahan Aurel Hermansyah, terlihat bahwa Ashanty nampak masih tergolek lemas di tempat tidur dengan wajah pucat.
Bagian bawah mata Ashanty pun terlihat begitu gelap.
Selang oksigen juga masih terpasang di hidung istri Anang Hermansyah.
Dalam video tersebut Ashanty mengungkapkan apa yang ia rasakan.
"Udah selesai (endoskopi) masih fly banget biusnya," ungkap Ashanty.
Namun sayangnya, dibalik tindakan medis tersebut, Ashanty mengaku penyakit autoimunnya semakin bertambah mengerikan.
Sekujur tubuh Ashanty kembali menjalami bintik-bintik besar dan kemerahan.
Dalam unggahan tersebut Ashanty pun mengaku lelah dengan penyakitnya.
"Aku lelah. Makin parah makin banyak sebadan," tulisnya.
Sebelumnya, Ashanty mengaku penyakit autoimunnya menyerang kelenjar tiroid.
Perlu diketahui, penyakit autoimun memiliki lebih dari 100 jenis, salah satu gejala yang dialami Ashanty ini bernama penyakit Hashimoto.
Melansir laman Mayo Clinic, penyakit Hashimoto adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang tiroid, sebuah kelenjar kecil di pangkal leher di bawah jakun.
Kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin yang menghasilkan hormon yang mengoordinasikan banyak fungsi tubuh.
Peradangan dari penyakit Hashimoto, juga dikenal sebagai tiroiditis limfositik kronis, sering menyebabkan kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).
Dikutip dari laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), tiroiditis Hashimoto 8 kali lebih umum terjadi pada wanita usia 40-60 tahun.
Adapun gejala dari penyakit ini, seperti kelelahan dan kelesuan, sensitivitas meningkat terhadap dingin, sembelit, kulit kering dan pucat, cenderung sembab, wajah bengkak atau keluar bintik-bintik seperti gigitan serangga (bentol), kuku rapuh, rambut rontok, pembesaran lidah, berat badan yang tidak bisa dijelaskan, nyeri otot, nyeri dan kekakuan sendi, kelemahan otot, pendarahan menstruasi yang berlebihan atau berkepanjangan, depresi, bahkan hilang ingatan.
Beberapa gejala ini pun sempat dialami Ashanty.
Penyakit autoimun ini tidak bisa disembuhkan secara total 100%, namun bisa dikendalikan dengan menjalani terapi hormon buatan. (*)