GridHEALTH.id- Ketika kita mulai demam, banyak yang menduga bahwa itu disebabkan oleh infeksi tubuh, padahal belum tentu.
Baca Juga: Tanpa Sadar Bayinya Demam dan Muntah, Saat Diperiksa Ada 36 Bola Magnet dalam Ususnya
Asal tahu saja, temperatur tubuh rata-rata manusia adalah sekitar 37° C.
Menurut para ahli, temperatur yang sempurna adalah yang bisa naik maupun turun dari sekitaran temperatur rata-rata itu, bukan hanya terus-menerus di titik temperatur yang sama.
Jadi sekiranya naik sedikit, jangan langsung dianggap demam, meskipun dibarengi rasa menggigil, meriang, gemetar dan gerah, itu biasa kita alami saat sedang demam.
Banyak faktor penyebab berubahnya temperatur tubuh seseorang. Beberapa di antaranya termasuk usia seseorang, kapan temperatur tubuh tersebut diukur serta tingkat aktivitas pada saat temperaturnya diukur.
Dikutip dari netdoctor.co.uk, orang yang lebih muda rzata-rata memiliki temperatur tubuh lebih panas. Sedangkan orang yang lebih tua memiliki rata-rata temperatur tubuh lebih dingin.
Itu karena makin tua seseorang itu kurang seaktif orang yang masih muda. Coba bandingkan, anak kecil lebih mudah panas daripada orang lanjut usia.
Standard medis mengatakan bahwa seseorang dianggap demam jika temperatur tubuhnya menunjukkan di atas 38°C.
Namun untuk orang yang sangat tua atau bayi yang masih sangat kecil, parameternya dikatakan demam adalah di atas 36° atau 37°C.
Beberapa dokter menggunakan istilah "demam" hanya untuk kenaikan temperatur tubuh yang disebabkan oleh infeksi dan iritasi/peradangan.
Sedangkan beberapa dokter lain mengartikan demam bila ada keadaan temperatur tubuh seseorang yang naik melebihi 38°C karena sebab apapun.
Istilah medis yang lebih ilmiah untuk demam adalah "hyperthermia", tapi jarang sekali digunakan sehingga mulai terlupakan.
Asal tahu saja, demam itu ternyata adalah bentuk pertanda baik bahwa sistem metabolisme kita masih berfungsi, asal masih dalam temperatur yang terkontrol.
Mengapa dibilang demam itu pertanda baik? Sistem imun akan menghasilkan senyawa penyebab demam, yang bernama pyrogen, ketika terjadi sebuah infeksi virus atau bakteri.
Demam tersebut bisa membantu untuk membunuh mikro-organisme yang mengganggu. Kondisi ini dianggap sebagai bagian penting dari pertahanan tubuh terhadap infeksi. Siapapun bisa mengalami demam dalam hidup mereka.
Baca Juga: Saat Gemuk Dewi Hughes Punya Prinsip Sehat Bisa Dibeli, Setiap Kali Tubuhnya Sakit Disuntik Obat
Namun, ketika suhu naik terlalu tinggi, bisa berbahaya dan menyebabkan penyakit serius. Demam yang terlalu tinggi juga bisa menjadi pertanda bahwa mikro-organisme yang menginfeksi itu butuh penanganan lebih lanjut.
Namun demikian, setiap kenaikan suhu badan pada anak-anak perlu dianggap serius mengingat sistem pertahanan tubuh mereka masih sangat rentan dibanding orang dewasa sehingga setiap demam hendaknya dipantau ketat untuk mengurangi faktor risiko.
Demam biasanya terjadi dalam menanggapi infeksi seperti virus flu atau infeksi bakteri radang tenggorokan, atau peradangan yang terjadi pada cedera atau karena penyakit.
Mengingat tidak semua demam berarti infeksi, maka kita tidak perlu buru-buru minum obat apalagi bergegas ke dokter.
Tapi kita harus menghubungi dokter jika memiliki salah satu dari gejala berikut:
Baca Juga: Jagung Dinobatkan Jadi Makanan Paling Oke Untuk Penderita Diabetes Oleh WHO!
- Demam lebih dari 40 derajat dan tidak dapat diobati dengan obat yang beredar di pasaran
- Demam yang berlangsung selama lebih dari 48 sampai 72 jam
- Dua gejala di atas dibarengi adanya penyakit medis serius seperti masalah jantung, diabetes, atau cystic fibrosis.
- Muncul ruam atau memar
Baca Juga: Pemasangan Ring Jantung dan Operasi Sesar Buat BPJS Kesehatan Defisit
- Ada gejala lain seperti sakit tenggorokan, sakit kepala, atau batuk. (*)