Menkes Terawan Beberkan 'Modus' Dokter yang Buat Rugi BPJS Kesehatan, Diagnosis Berlebihan hingga Pasien Meninggal

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto Beberkan modus dokter yang buat BPJS Kesehatan defisit.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto Beberkan modus dokter yang buat BPJS Kesehatan defisit.

GridHEALTH.id - Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto banyak "modus" yang dilakukan dokter sehingga membuat BPJS Kesehatan mengalami defisit anggaran.

Terawan juga mengatakan banyak dokter yang memang melakukan pelayanan kesehatan yang maksimal alias diagnosis berlebihan, tapi tidak optimal.

Baca Juga: Banyak Rumah Sakit Nakal, Terungkap Penyebab BPJS Defisit dan Banyak Hutang, Peringatan Tegas Dokter Terawan

Hal itu dapat terlihat dari beberapa klaim yang nilainya terlampau tinggi seperti operasi sesar yang mencapai Rp 260 triliun, penyakit jantung Rp 10,5 triliun hanya pada tahun 2018, dan kanker.

"Artinya apa? Terjadi pemborosan yang luar biasa untuk yang tidak seharusnya dilakukan tindakan, (malah-red) melakukan tindakan," kata Menkes Terawan dikutip dari detik.com.

Lebih lanjut, Menkes Terawan mengatakan sebaiknya dokter memberikan pelayanan kesehatan optimal seperlunya saja atau sesuai kebutuhan sehingga dapat meringankan biaya klaim rumah sakit yang membengkak.

Baca Juga: Martabak Penyebab Gagal Diet juga Kematian, Tidak Percaya? Ini Faktanya juga Solusinya Supaya Tidak Menahan Lapar di Malam Hari

Tak terkecuali dengan penyakit kanker, ia menuturkan banyak pasien kanker yang justru meninggal bukan karena penyakitnya.

Terungkap penyebab BPJS defisit dan banyak hutang. Dikatakan langsung oleh Menteri Kesehatan.

"Kanker juga begitu. Jangan stadium 1 dikemo sistemik. Ya matinya bukan karena kankernya, tapi obat-obatnya yang berlebihan. Itulah namanya jangan maksimal, tapi optimal," ungkapnya.

Baca Juga: Kamar Mandi di Dalam Kamar Tidur Keren sih Tapi Bahayanya Tidak Sebanding dengan Gaya, Perangkap Jamur dan Sarang Bakteri

Menkes Terawan juga membandingkan operasi kelahiran sesar di Indonesia sangat tinggi dibandingkan standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO.

Dimana menurut Menkes Terawan, ideal perbandingan operasi sesar idealnya 20 % namun saat ini di Indonesia perbandingannya mencapai 45 %.

Baca Juga: Kedapatan Simpan Suami Orang di Apartemennya, Marshanda Akui Belum Siap Nikah Lagi hingga Masih terus Berobat: 'Aku Harus lakukan Itu Demi Anakku'

Ia menduga pasti banyak dokter yang membela diri dengan alasan melakukan pelayanan maksimal.

"Saya yakin dokter-dokter membela diri "wah saya sesuai aturan". Lho saya ini dokter fungsional. Saya dokter beneran, saya ngelayani pasien. Sama-sama lah melihat," paparnya.

Baca Juga: Tak Perlu Keluar Rumah, Cukup Gunakan Obat Kuat Alami Bawang Putih Dijamin Ampuh Bikin Pria Makin Bertenaga di Atas Ranjang

Padahal pelayanan kesehatan yang maksimal justru bisa membahayakan nyawa pasien.

Ia juga meyakini, jika para dokter mengambil tindakan yang benar dan melakukan pelayanan yang optimal, masalah klaim dan defisit anggaran BPJS Kesehatan bisa teratasi.(*)

#gridhealthid #inspiringbetterhealth