Find Us On Social Media :

Sudah Setahun Menjanda, Begini Komentar Sarita Abdul Mukti Melihat Jennifer Dunn Yang Resmi Jadi Istri Faisal Harris

Suami dan Hartanya Direbut, lebih memilih berdamai dengan diri sendiri meski rasa dendam itu pasti ada.

Terlepas dari itu semua, keputusan Sarita Abdul Mukti untuk berdamai dengan diri sendiri sudah sangat tepat.

Sebab meinilik dari sisi medis, memelihara perasaan dendam akan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatannya sendiri.

Baca Juga: Hari Aids 2019; Mengenal Obat ARV yang Sering Digunakan Untuk Terapi Pasien HIV/AIDS, Tidak Sembuhkan ODHA tapi Bisa Cegah Penularan Virus

Berikut bagaimana menyimpan dendam dapat berdampak buruk bagi kesehatan seperti dirangkum dari berbagai sumber;

1. Mengubah susunan hormon otak

Otak merupakan organ yang bekerja saat kita berpikir, berkomunikasi, dan membentuk hubungan sosial dengan orang lain. Fungsi tersebut dipengaruhi oleh dua hormon yang saling berkaitan namun dapat bekerja berlawanan yaitu hormon kortisol dan hormon oksitosin.

Hormon kortisol biasanya dilepaskan saat kita berada di bawah tekanan mental besar, seperti saat menyimpan dendam. Sebaliknya, hormon oksitosin diproduksi ketika kita memaafkan dan saat berdamai dengan diri kita maupun orang lain.

Kedua hormon tersebut diperlukan dan keseimbangan antara keduanya menciptakan stress baik (eustress) seperti saat bekerja untuk mencapai tujuan, serta mengendalikan stress buruk (distress). 

Baca Juga: Ajaib, Dada Pria Ini Tiba-tiba Membesar Lalu Mengeluarkan ASI

Hormon kortisol dikenal sebagai hormon yang berbahaya jika diproduksi terus menerus dalam waktu yang lama, karena tidak hanya memengaruhi kerja sistem saraf pusat namun juga kerja organ lainnya.

Sekresi kortisol berlebih juga menekan kadar hormon oksitosin yang justru diperlukan untuk kesehatan emosi dan sosial, seperti kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan pasangan atau orang lain.