GridHEALTH.id - Kebahagiaan kembali melingkupi relung hati Wishnutama dan keluarganya.
Tak lama setelah terpilih dan dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, Wishnutama menerima kado terindah atas pernikahannya dengan Gista Putri.
Gista Putri diketahui telah melahirkan seorang putri pada Jumat (15/11/2019) lalu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu pun tak lupa menuliskan rasa syukurnya atas kehadiran putrinya itu. Putri dari permikahan ketiganya itu diberi nama Salima Putri Tama.
Belum lama ini, Wishnutama memperlihatkan momen saat dirinya menggendong sang buah hati.
"Sehabis tugas negara seminggu kemarin skrg lanjut tugas gendong Lima #bahagiaitusederhana," tulis Wishnutama dalam Instagram miliknya.
Hal tersebut mengundang komentar dari netter dan sahabat-sahabatnya.
"Congrats yaaa Mas @wishnutama," komentar Rinaldy Yunardi.
Ria Ricis pun memberikan emoticon love dalam kolom komentarnya.
"Semoga mas Tama,Neng Gista dan buah hati tersayang selalu sehat dan bahagia..dan menunggu Gebrakan Pariwisata Indonesia Mendunia," lanjut akun agu***.
Foto yang ditunjukkan Wishnutama dalam instagram pribadinya memberi contoh baik tentang kedekatan ayah dan anak perempuannya yang dibangun sejak dini (bonding).
Baca Juga: Heboh Kapsul Perawan di Bogor, Banyak Digunakan PSK Untuk Memuaskan Pelanggan
Banyak manfaatnya bila anak perempuan dekat dengan ayahnya. Sebagai contoh, annak perempuan yang dekat dengan ayahnya cenderung tak merasa kesepian ketika berada di masa-masa sekolah.
Mereka mampu mengatasi perasaan terisolasi ketika mencapai usia sekolah dasar, dibandingkan anak perempuan yang tak memiliki kedekatan dengan sang ayah.
\"Ikatan antara ayah dan anak perempuan sangat penting," papar sang Profesor Xin Feng, salah satu periset dari Ohio State University.
Dia mengatakan, riset ini mengungkap, kedekatan ayah dan anak perempuannya cenderung membuat si anak merasa terlindungi, dan membantu mereka cepat mengatasi rasa sepi.
Anak itu tak mudah mengalami kesepian karena mereka sering kali mencari sang ayah untuk membantu melewati masa sulit, misalnya ketika mulai memasuki usia sekolah.
Baca Juga: Waduh, Michelle Ziudith Minum 4 Gelas Boba Sehari, Apa Pendapat Ahli Gizi?
Namun, riset ini juga membuktikan kedekatan antara anak perempuan dan sang ibu tak memberikan dampak apa-apa terhadap kondisi ini.
Untuk hasil yang optimal, riset dilakukan dengan meneliti 659 keluarga yang mengambil bagian dalam studi Perawatan Anak Usia Dini di Amerika Serikat.
Dalam riset ini, peneliti juga menanyakan perasaan kesepian pada anak-anak yang berada di lima tahun pertama sekolah.
Para orangtua juga diminta mengisi kuesioner untuk menilai ikatan atau konflik antara mereka dan anak-anaknya.
Hasil riset yang dipublikasikan dalam Journal of Family Psychology ini menunjukkan risiko kesepian sangat rendah pada anak-anak yang memiliki ikatan paling kuat dengan ayahnya.
Namun, ikatan ini menurun seiring berjalannya waktu, ketika anak-anak perempuan mulai menjalin persahabatan dengan teman sekelas, dan menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah. Hal semacam inilah yang juga mengarah pada peningkatan konflik.
Julia Yan, selaku pemimpin riset, mengatakan, ikatan ayah dan anak perempuannya cenderung menurun ketika mereka kian menjadi lebih mandiri.
"Jadi, mereka menjadi kurang dekat dengan orangtua mereka dan memiliki lebih banyak konflik karena kebutuhan mereka akan kemandirian semakin meningkat," paparnya.
Bagaimanapun, ikatan antara seorang anak perempuan dan ayahnya tidak pernah hilang sepenuhnya dan tetap dapat bermanfaat.
Selain itu, anak perempuan yang dekat dengan sang ayah juga menjadikannya lebih baik di sekolah.
Para ayah memiliki lebih banyak kebebasan untuk berinteraksi dengan anak-anaknya lewat berbagai cara yang berbeda.
Hal inilah yang mendorong dan memberi jangkauan kontak emosional yang lebih luas. "Itulah mengapa hubungan ayah dan anak memiliki efek lebih pada anak perempuannya," ucapnya.
Hasil riset juga menunjukkan kesepian yang terjadi pada anak laki-laki tidak dipengaruhi oleh kedekatan dengan orangtuanya. Menurut periset, ini terjadi karena para ayah biasanya lebih protektif terhadap anak perempuan mereka daripada anak lelakinya.
Oleh karena itu, periset menyarankan para ayah meluangkan waktu demi membangun kedekatan dengan putri mereka.
"Perhatikan perasaan mereka, terutama ketika mereka sedih atau tidak bahagia, dan bantulah mereka mengatasinya," ucap Feng.
Hasil riset ini, kata Feng, memberi bukti jelas bahwa kedekatan dengan sang ayah sangat membantu anak perempuan dalam mengatasi kesepian. (*)