GridHEALTH.id – Siapa yang tak ingin punya handphone Iphone. Rasa-rasanya mereka yang kepengen rela mengesampingkan segala hal, menabung untuk mendapatkan handphone ini.
Baca Juga: Dikabarkan Derita Autoimun, Ashanty Malah Kepergok Temui Dokter Spesialis Kanker, Sakit Kanker?
Bahkan ada yang saking nge-fans nya dengan gadget keluaran Amerika Serikat ini, ada yang rela mengantre setiap kali tipe terbaru keluar, atau melakukan pre-order, pesan dulu meski si handphone tibanya cukup lama.
Banyak yang menginginkan, tentunya ponsel ini dianggap istimewa. Termasuk Mark Watson yang merasa senang dengan iPhone-nya yang baru dibeli beberapa waktu lalu.
Menurut Watson, ponsel ini memiliki layar yang lebih besar dan kamera yang lebih baik. Hal itu membuatnya sangat puas dan bahagia.
Tetapi, setelah beberapa minggu menggunakannya, dia mulai mengalami sakit kulit yang parah. Kepada Daily Mail (8/9), Watson, 37, mengaku menemukan ruam di paha kirinya dan itu terasa sangat menyakitkan. Masalah kulit itu kemudian menyebar ke bagian lain di tubuhnya.
Pria yang bekerja sebagai manajer ritel itu lantas memeriksakan kondisinya ke dokter. "Saya heran ketika dokter mengatakan bahwa saya alergi terhadap nikel yang terkandung dalam ponsel baru saya," jelas Mark.
Watson mengaku sempat panik dengan kondisi kulitnya yang semakin hari, semakin memburuk. Dia awalnya hanya pergi ke apotek dan diberi krim hidrokortison, tetapi itu tetap tidak bisa mengobati masalah kulitnya.
Watson telah menghubungi Apple untuk memberitahu mereka tentang alergi nikel yang dialami oleh beberapa pengguna iPhone. Kandungan logam itu ditemukan di mikrofon telepon.
Tahun lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics, juga mengungkapkan adanya peningkatan alergi nikel yang ditemukan pada anak-anak, yang bisa disebabkan laptop dan ponsel.
Tidak hanya pada laptop dan ponsel, nikel juga terdapat pada perhiasan perempuan.
Asal tahu saja, alergi nikel adalah salah satu penyebab paling umum dari alergi kontak dermatitis, gatal ruam yang muncul saat kulit normal bersentuhan dengan at berbahaya.
Umumnya alergi nikel berkaitan dengan anting-anting dan perhiasan untuk tindikan tubuh lainnya.
Tapi nikel juga ditemukan di berbagai peralatan sehari-hari--dari koin untuk kalung gesper hingga bingkai kacamata.
Baca Juga: Terapi Jeruk Nipis Selain Untuk Kecantikan Kulit, Ternyata Juga Bermanfaat Untuk Otak dan Mata
Alergi nikel dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia. Seseorang dapat mengalami alergi nikel setelah satu bersentuhan dengan nikel baik secara berulang atau dalam jangka waktu lama.
Pada penderita alergi, nikel diidentifikasi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai zat yang membahayakan.
Baca Juga: Jangan Pelihara Kucing Jika Ingin Hamil! Bulunya Sebabkan Kemandulan
Setelah tubuh bereaksi terhadap agen tertentu (alergen) - dalam hal ini, nikel - sistem kekebalan akan selalu peka terhadap hal itu.
Ketika kita kontak dengan nikel, sistem kekebalan tubuh merespons dan menghasilkan respons peradangan.
Mayo Clinic menyebutkan, gejala alergi pada nikel adalan benjolan pada kulit, gatal-gatal, kemerahan atau perubahan warna kulit, kering bercak kulit yang dapat menyerupai luka bakar dan pada alergi yang berat, terjadi lepuhan yang berisi cairan.
Tidak ada obat untuk alergi nikel. Setelah tubuh begitu peka terhadap nikel, akan timbul ruam (kontak dermatitis) setiap kali anda kontak dengan logam.
Sekali reaksi alergi terhadap nikel eksposur telah dimulai, kemungkinan besar akan berlanjut selama dua hingga empat minggu.
Baca Juga: Radang Sendi Tak Selalu Berarti Asam Urat, Ini Penjelasan Dokter
Obat yang dapat membantu penderita mengatasi gejala antara lain: Krim kortikosteroid, Oral kortikosteroid, atau Antihistamin oral. (*)