Find Us On Social Media :

Tidak Melulu Kurang Serat, Deretan Penyakit Ini Juga Bisa Sebabkan Sembelit

Sembelit bukan hanya akibat kekurangan serat, tetapi juga bisa disebabkan penyakit.

GridHEALTH.id - Buang air besar merupakan tahap terakhir proses pencernaan. Dalam sistem pencernaan manusia, makanan yang dikonsumsi menuju lambung, usus kecil, kemudian usus besar.

Baca Juga: Sering Sembelit? Konsumsi 7 Makanan Pelancar Buang Air Besar Ini

Setelah air dan nutrisi yang diperlukan tubuh diserap dalam usus, sisa makanan tersebut lalu dikeluarkan melalui anus sebagai tinja.

Sementara itu, konstipasi atau sembelit adalah frekuensi buang air besar yang lebih sedikit dari biasanya. Jarak waktu buang air besar pada setiap orang berbeda-beda. Namun umumnya dalam satu minggu, manusia buang air besar setidaknya lebih dari 3 kali.

Jika frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu, maka seseorang disebut mengalami konstipasi. Akibatnya, tinja menjadi kering dan keras sehingga lebih sulit dikeluarkan dari anus.

Setiap orang sesekali bisa mengalami konstipasi, namun biasanya bukan merupakan kondisi serius dan berlangsung hanya sebentar.

Konstipasi dapat menjadi kronis jika kondisi ini berulang hingga beberapa kali dalam waktu 3 bulan. Gangguan sembelit kronis ini dapat mengganggu kegiatan penderita setiap hari.

Baca Juga: Suaminya 'Tersangkut' Kasus Dirut Utama Garuda, Iis Dahlia Beberkan Kronologis Lewat Instagram, Apa Kata Pengamat Penerbangan?

Meskipun sembelit disebabkan kurang mengkonsumsi serat, namun ada kalanya sembelit juga bisa terjadi karena beberapa kondisi medis atau gangguan kesehatan yang menyerang tubuh.

Apa saja? Menurut Dr Jayshree Shah dari Jaslok Hospital & Research Centre berikut adalah daftarnya:

Baca Juga: Wanita Ini Pasrah Sakit Selama 10 Tahun Tanpa Bisa Didiagnosis Dokter Sampai Dua Tukang Bangunan Temukan Penyakitnya

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme terjadi akibat kurang aktifnya kelenjar tiroid yang kemudian menimbulkan efek samping, salah satunya adalah sembelit. Sebabnya hipotiroidisme bisa memperlambat gerakan fisiologis, termasuk di sistem pencernaan.

Masalah di usus

Masalah di usus ini meliputi obstruksi di usus besar, penyempitan usus, atau rektokel yang kemudian bisa membuat kita mengalami sembelit.

 

Infeksi usus

Infeksi bakteri atau infeksi internal lainnya di usus juga bisa menyebabkan sembelit.

Tumbuhnya tumor

Tumbuhnya tumor jinak bisa menyumbat jalan keluarnya kotoran yang kemudian berakhir dengan munculnya sembelit.

Baca Juga: Semi-somnia, Gangguan Tidur Kaum Pekerja yang Bikin Tak Nyaman

Kanker usus

Ketika tumor tak kunjung diobati, maka akan menjadi parah dan menjadi kanker. Sembelit menjadi salah satu efek buruknya. 

Polifarmasi

Polifarmasi atau mengonsumsi obat secara berlebih akan memberikan pengaruh pada tubuh. Efek samping yang paling umum adalah sembelit.

Beberapa contoh obat yang bisa menyebabkan sembelit adalah antidepresan, obat penghilang rasa sakit, vitamin tertentu, dan obat alergi.

Baca Juga: Dua Bulan Sebelum Meninggal, Michael Jackson Sempat Alami Gangguan Tidur

IBS atau Irritable Bowel Syndrome

IBS adalah gangguan pencernaan yang merupakan kombinasi dari diare serta sembelit.

Baca Juga: Tergeletak Lemah Tak Berdaya dan Berbau Busuk, Gadis Ini Nekat Gugurkan Kandungannya di Dalam Mesjid

Kondisi neurologis

Kondisi neurologis tertentu seperti multiple sclerosis, penyakit Parkinson, atau cedera tulang belakang mampu menyebabkan sembelit.

Sebabnya penyakit ini akan membuat otot-otot di usus mengencang dan kemudian memperlambat pergerakan kotoran untuk keluar. (*)