GridHEALTH.id - Belakangan berita seorang ibu muda asal Medan yang meninggal pasca melahirkan 3 bayi kembarnya viral dan buat warganet terharu.
Pasalnya kepergian ibu muda yang diketahui bernama Dina Nasution itu dirasa sangat mendadak, yakni 15 hari setelah melahirkan.
Terlebih foto ibu muda yang tersebar di media sosial tersebut tampak menunjukkan ekspresi wajah seperti tersenyum saat meninggal dunia.
Menurut kabar yang berhembus Sebelum meninggal dunia Dina Nasution sempat baik-baik saja setelah persalinan.
Namun beberapa hari setelahnya ibu yang melahirkan 3 bayi kembar itu tiba-tiba mengalami pendarahan hebat.
Dilansir dari TribunMedan, hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dusun setempat bernama Syarif Nasution.
Menurutnya Dina Nasution sempat dirawat di RS Sembiring karena pendarahan yang terjadi.
"Sebelumnya, selesai melahirkan sudah sehat, tiba-tiba pendarahan atau bagaimana saya juga kurang paham, dirujuk ke rumah sakit. Begitu sudah mendingan, Dina pulang ke rumah," ungkapnya.
Namun entah kenapa beberapa hari setelahnya Dina Nasution sudah dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga: Boroknya Ari Askhara Kembali Terungkap, 8 Awak Kabin Disebut Jadi Korban Hingga Diopname.
Menilik dari sisi medis, melahirkan memang bisa disebut sebagai proses yang mempertaruhkan nyawa ibu dan anak yang dikandungnya.
Terlebih jika melahirkan bayi kembar (2 atau lebih), seperti yang dialami Dina Nasution tersebut.
Terkait penyebab ibu muda di Medan yang meninggal setelah melahirkanketiga anak kembarnya memang sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
Sebab sang suami maupun pihak keluarga belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.
Namun dilansir dari WebMD, ternyata ada banyak penyebab seorang ibu bisa meninggal setelah proses persalinan seperti preeklampsia, abrusi plasenta, pendarahan, dll.
Adapun perdarahan yang sangat mungkin bisa membuat ibu meninggal pasca melahirkan adalah kondisi yang disebut perdarahan postpartum.
Baca Juga: Makan Salad, Hasrat Ingin Mendapatkan Kesehatan dari Makanan Tapi Salah!
Menurut artikel yang dipublikasikan di Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, perdarahan postpartum adalah kondisi perdarahan hebat yang sangat serius dan dapat menyebabkan kematian pada ibu setelah melahirkan.
Perdarahan postpartum ini terbagi menjadi dua yakni perdarahan postpartum primer dan sekunder.
Perdarahan postpartum primer sendiri terjadi saat ibu kehilangan lebih dari 500 ml darah dalam 24 jam pertama setelah persalinan.
Baca Juga: Creambath Saat Hamil Tak Bisa Sembarangan, Bisa Bahayakan Janin!
Kondisi ini umum, terjadi pada 5 dari 100 wanita, namun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi perdarahan bisa parah melebihi 2 liter yang diprediksi hanya menyerang 6 dari 1000 wanita.
Sedangkan perdarahan postpartum sekunder terjadi saat ibu mengalami perdarahan berat melalui organ intimnya di antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan.
Kedua kondisi ini sangat umum ditemui dan biasanya terjadi pada wanita di atas usia 35 tahun.
Gejala awal dari kondisi ini bermacam-macam namun yang paling umum berupa demam, nyeri pada perut bawah, dan kehilangan darah berwarna merah terang secara berlebih melalui vagina setelah persalinan.
Komplikasi perdarahan postpartum sebenarnya dapat dihindari dengan penanganan yang segera dari dokter terkait.
Untuk itu penting bagi setiap ibu yang telah melakukan persalinan untuk tetap memeriksakan luka pasca melahirkan jika dirasa ada yang tidak beres. (*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth