Find Us On Social Media :

Divonis Kesempatan Hidup Tinggal 25 Persen, Vokalis Roxette Meninggal Dunia Setelah 17 Tahun Berjuang Lawan Tumor Otak

Vokalis Roxette meninggal akibat tumor otak

GridHEALTH.id - Kabar duka datang dari dunia musik internsional.

Vokalis band RoxetteMarie Fredriksson mengembuskan napas terakhir di usia 61 tahun.

Baca Juga: Ternyata Bukan Tumor Otak, Ini Penyakit yang Diderita Gugun Gondrong Hingga Dioperasi di Singapura dan Membuatnya Lupa Ingatan

Melansir laman Mirror, sebelumnya vokalis Roxette ini diketahui mengidap penyakit tumor otak sejak tahun 2002.

Bahkan Marie Frediksson sempat divonis dokter bahwa usianya tak lama lagi.

Dokter juga berujar kesempatan hidup Marie hanya 25%.

Baca Juga: Pulang Berobat dari Singapura, Ashanty Malah Ceritakan Level Stroke hingga Diberi Obat Pengencer Darah

Akibat hal trsebut, Marie melakukan sejumlah terapi dan operasi, namun pengobatan itu malah membuat penglihatan dan pendengarannya memburuk.

Bahkan Marie juga sempat tidak bisa berbicara selama beberapa bulan.

Alhasil setelah pada tahun 2005, Marie sempat berhenti menjalani pengobatan tumor otak.

Baca Juga: Acha Sinaga Hamil 25 Minggu, Muntah Hebat hingga 3 Liter dan Demam hingga Mencret Lalu Dirawat di Rumah Sakit, Suami sedang Pergi

"Ini adalah tiga tahun yang berat dan sulit buat saya. Tapi, kini saya sudah sehat dan saya tidak menjalani pengobatan lain lagi," kata pelantun tembang It Must Have Been Love, dilansir dari Mirror.

Penyakit tumor otak adalah pertumbuhan jaringan yang disebabkan oleh sel-sel tidak normal pada otak atau di sekitar otak.

Adapun beberapa penyebab tumor otak ini dipicu dari beberapa benda, seperti:

1. Makanan kemasan

Tanpa disadari, kita sering kali tak memerhatikan kandungan makanan.

Padahal banyak makanan yang justru berbahaya dikonsumsi dalam jumlah berlebih dan bahkan menyebabkan tumor dan kanker.

Baca Juga: Tak Takut Kena Penyakit Jantung, Selingkuhan Ari Ashkara Berani Jadikan Foto Dirut Garuda Ini Tameng Dibalik Kartu Namanya

Dilansir dari NCBI, yang paling sering adalah makanan kemasan.

Meski praktis, ternyata makanan kemasan mengandung pengawet dan pemanis buatan yaitu vinil klorida yang menjadi penyebab utama munculnya tumor pada otak.

2. Makanan yang mengandung pemanis buatan

Pemanis buatan mengandung aspartam yang bila dikonsumsi tubuh terdapat zat penyakit yang menyebabkan kanker otak, yaitu DKP.

Terlalu sering mengonsumsi makanan manis, membuat lebih banyak pula mengonsumsi DKP yang bisa memicu munculnya tumor pada otak.

Baca Juga : Segumpal Daging Jatuh Dari Hidung Akibat Kecanduan Kokain, Bagaimana Bisa?

3. Daging merah dan daging olahan

Meski dinilai sehat dan bergizi tinggi, nyatanya daging merah apalagi daging olahan cukup berbahaya bila dikonsumsi.

Daging merah seperti daging sapi atau kambing, merupakan bahan makanan pemicu timbulnya tumor otak.

Bahkan lebih berisiko lagi apabila daging merah dimasak dengan vara dibakar karena zat dalam daging menjadi bersifat karsinogenik.

Sedangkan daging olahan seperti sosis atau kornet, seperti yang kita ketahui termasuk makanan yang mengandung pengawet dengan zat pemicu tumor otak yang tinggi.

Tak hanya diolah dalam bentuk kaleng, daging dan sayur yang dengan sengaja diawetkan dengan zat kimia juga memiliki risiko tinggi timbulnya tumor otak.

4. Ponsel

Baca Juga : Terlalu Sering Bermain Ponsel Tak Sehat, Picu Gangguan Saraf Tepi atau Neuropati

Dalam artikelnya, Health Line menulis bahwa ponsel memiliki sinar radiofrekuensi (RF) atau radiasi yang berbahaya bagi otak manusia.

Radiasi yang dibawa ponsel diterima otak dan efeknya akan berisiko memicu timbulnya tumor otak.

5. Barang elektronik

Walau sulit untuk dihindari, paparan medan elektromagnetik yang terdapat pada barang elektronik juga bisa jadi sebab utama timbulnya tumor pada otak.

Baca Juga : Demi Sebuah Ponsel, Mahasiswi Ini Jual Sel Telur Hingga Alami Hal Mengerikan

Dilansir dari cancer.org, terlalu sering mendekatkan diri dengan berbagai barang elektronik akan membuat risiko tumor otak dua kali lipat lebih tinggi.

6. WiFi

WiFi menggunakan teknologi nirkabel yang bergantung pada luas dan kekuatan jaringan antena tetap (fixed antenna), atau BTS untuk menyampaikan informasi dengan RF.

Menurut WHO yang dilansir dari Kompas.com, studi 15 tahun belakangan ini emnemukan bahwa frekuensi yang ditimbulkan jaringan WiFi dari pemancar dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor otak pada penggunannya.

Meski sering dibantah, Agency for Research Cancer (IARC) membuktikan bahwa WHO telah menyampaikan bahwa radiasi yang terdapat pada WiFi merupakan golongan 2B yang bersifat karsinogen dan memicu timbulnya tumor serta kanker otak.

Baca Juga: Pulang Berobat dari Singapura, Ashanty Malah Ceritakan Level Stroke hingga Diberi Obat Pengencer Darah

7. Memanaskan kendaraan bermotor di dalam rumah

Dinilai lebih praktis dan antiribet, kebiasaan memanaskan kendaraan bermotor di dalam rumah bukanlah keputusan yang tepat.

Dilansir dari Kompas Otomotif, gas karbon monoksida yang terdapat pada proses pembakaran kendaraan merupakan gas beracun yang berbahaya bila dihirup.

Terlebih bila gas tersebut dihirup pada kondisi di dalam rumah yang tertutup.

Baca Juga : Hobi Naik Motor Seperti Dilan? Jangan Lupakan 5 Perlengakapan Aman Ini

Gas tersebut akan berkumpul dan menyebabkan penghuni rumah mau tak mau harus menghirupnya.

Bahayanya, gas yang terhirup tersebut bisa memicu timbulnya tumor otak karena sangat beracun dan bersifat karsinogen.

Baca Juga: Acha Sinaga Hamil 25 Minggu, Muntah Hebat hingga 3 Liter dan Demam hingga Mencret Lalu Dirawat di Rumah Sakit, Suami sedang Pergi

8. Rokok

Sudah jelas, mengisap rokok baik aktif maupun pasif sangat berbahaya!

Asap rokok yang mengandung kandungan beracun dan berbahaya akan bersarang dan jadi malapetaka bagi otak.

Baca Juga: Pulang Berobat dari Singapura, Ashanty Malah Ceritakan Level Stroke hingga Diberi Obat Pengencer Darah

 

Beberapa benda tersebut kemungkinan memperparah kondisi Marie Frediksson sebelum meninggal akibat tumor otak.

Selamat jalan Marie. (*)