Find Us On Social Media :

Sering Gatal di Miss V Mungkin Akibat Hal Ini , Segera Tangani Karena Bisa Berakibat Fatal

Bila sering gatal di vagina perlu mendapat perhatian serius.

GridHEALTH.id – Wanita mengalami gatal di vagina, terutama di saat keputihan menjelang dan sesudah haid. Hal ini wajar saja karena daerah di sekitar itu menjadi lembap.

Namun bila gatal terus datang, jangan sekali-kali mengabaikan karena bisa jadi berarti penyakit atau kondisi berikut ini, seperti dikutip dari Women's Health UK:

Baca Juga: Filosofi Timur yang Kontroversial Tapi Banyak Dilakukan, 'Menjemur' Organ Intim di Bawah Sinar Matahari Demi Kepuasan Seksual

1. Lichen sclerosus

Merupakan salah satu masalah kulit seperti eksim atau psoriasis, lichen sclerosus merupakan ruam-ruam putih yang menyebabkan rasa gatal dan sering muncul di area kelamin dan area tubuh lainnya.

Ada beberapa obat yang bisa menangani penyakit ini, namun beberapa ahli mengingatkan bahwa penyakit ini mirip dengan kanker vulva, sehingga perlu diperiksa lebih lanjut, misalnya dengan biopsi.

Baca Juga: Jadi Penjual Daging Pasca Cerai Dari Ahok, Veronica Tan Unjuk Kebolehan Jadi Chef, Hobi Masak Bikin Sehat Jiwa Raga

2. Perubahan hormon

Hormon yang berfluktuasi selama siklus menstruasi, bisa berakhir dengan jaringan vagina yang lebih kering daripada umumnya, yang menyebabkan rasa gatal.

Termasuk juga saat periode perimenopause atau momen saat kita akan masuk menopause, menjadi salah satu alasan umum terjadinya vagina kering dan gatal, akibat turunnya estrogen.

3. Infeksi saluran kencing

Salah satu gejala infeksi saluran kencing (ISK) adalah nyeri di pelvis, kebelet kencing yang kuat, sensasi terbakar saat kencing, dan urine berbau.

Baca Juga: Terlalu Fokus Main Game PUBG, Pria Ini Meregang Nyawa Seketika Akibat Hal Ini

ISK juga bisa menyebabkan rasa gatal, sensasi iritasi, terutama apabila infeksinya berlokasi di dekat uretra. Periksakan ke dokter apabila mengalami gejala-gejala tersebut.

4. Perawatan kecantikan pada vagina

Perawatan kecantikan kini merambah bagian kelamin, terutama vulba. Misalnya saja yang sedang ngetren belakangan ini adalah masker vulva dan ratus atau penguapan vagina.

Hal-hal tersebut tidak dianjurkan oleh para ahli untuk dilakukan, karena tidak ada gunanya, malahan dapat menimbulkan reaksi dalam bentuk gatal dan iritasi.

Baca Juga: Ternyata Begini Tanda-tanda Kecanduan Gula, Dari Gigi Bolong Hingga Mudah Marah

Jaringan vulva merupakan jaringan paling lembut dan sensitif di tubuh. Rawatlah dengan bertanggung jawab dan secara perlahan, tak perlu aneh-aneh.

5. Luka bakar tanning bed

Tanning bed sudah sejak lama dipercaya sebagai sumber banyak masalah kesehatan, salah satunya kanker kulit.

Baca Juga: Hilang Sudah Kesempatan Pakai Duit Negara Untuk Foya-foya, Dewan Komisaris Putuskan Ari Askhara Tak Lagi Ada Jabatan Apapun di Garuda, Ini yang Perlu Dilakukannya Agar Tidak Stres Kehilangan Pekerjaan

Apalagi jika kita berada dalam tanning bed dalam keadaan telanjang, kita akan mengalami vagina burn atau sensasi terbakar pada vagina.

Yakni seperti kemerahan dan kulit mengelupas, bisa diatasi dengan mencampurkan aloe vera dengan sedikit minyak kelapa dan aplikasikan langsung.

6. Iritasi cukur atau waxing

Area selangkangan merupakan area yang sangat sensitif, sehingga sangat rentan terkena sensasi terbakar dan iritasi dari mencukur atau waxing rambut pubis, karena mengganggu kekencangan kulit.

Aplikasikan krim hipoalergenik atau losion sebelum mencukur, dan tetap jaga kering dan bersih.(*) #berantasstunting