GridHEALTH.id – Awas jangan mengandalkan hasil tespack.
Alat tespack untuk mendeteksi kehamilan suka membuat kita keki.
Emang enak kena prank alat testpack. Sudah happy hamil, eh tak tahunya zonk!
Nah, supaya tidak kena prank alat tespck kehamilan, kita harus tahu siasatnya.
Untuk itu, kita musti tahu dulu mengenai alat tespack itu sendiri.
Alat tes kehamilan terdiri dari dua jenis, yaitu tes darah dan tes urin.
Tes darah biasa dilakukan dengan dokter, sedangkan tes urin bisa dilakukan sendiri di rumah.
Tes kehamilan memeriksa darah atau urin untuk hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG).
Tubuh memproduksi hormon ini setelah sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim.
Hal ini biasanya terjadi sekitar 6 hari setelah pembuahan. Tingkat hCG naik dengan cepat, dua kali lipat setiap 2 hingga 3 hari.
Namun, jenis tes kehamilan yang paling sering digunakan ialah tes urin atau sering disebut testpack.
Tes ini praktis dan dapat dilakukan di rumah. Hasil testpack akan lebih akurat jika tes dilakukan di pagi hari, ketika urin lebih pekat.
Testpack dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter. Harganya tergantung pada merek.
Hasil testpack dapat ditampilkan sebagai garis, warna, atau simbol seperti tanda "+" atau "-".
Namun beberapa orang tidak yakin bisa mempercayai hasil testpack karena terkadang hasilnya tidak akurat.
Pengguna bisa saja mendapat hasil positif dari testpack padahal tidak benar-benar hamil.
Hal ini bisa terjadi jika pengguna memiliki darah atau protein di urinnya.
Baca Juga: Terlalu Fokus Main Game PUBG, Pria Ini Meregang Nyawa Seketika Akibat Hal Ini
Hasil positif yang salah mungkin terjadi jika pengguna mengalami keguguran dini atau terlalu cepat menggunakan testpack setelah mengonsumsi obat kesuburan yang mengandung hCG.
Obat-obatan tertentu, seperti obat penenang dan antikonvulsan (antikejang) juga dapat menyebabkan hasil positif palsu.
Baca Juga: Indonesia dan Dunia Masih Hadapi Masalah Gizi, dari Balita Hingga Dewasa
Kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim), menopause, atau masalah dengan indung telur juga dapat memberikan hasil tes yang menyesatkan.
Hasil negatif yang salah dari testpack juga bisa terjadi padahal benar-benar hamil.
Hal ini dapat terjadi jika testpack sudah melewati tanggal kedaluwarsa atau menggunakan tes tidak sesuai instruksi.
Baca Juga: Sakit Lutut tidak Hanya Menyakitkan, Ternyata Hal Sepele Ini Penyebabnya, Wanita Lebih Berisiko
Hasil negatif yang salah juga bisa terjadi jika menguji terlalu cepat setelah periode menstruasi dan urin terlalu encer karena minum banyak cairan tepat sebelum tes.
Selain itu, mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti diuretik (obat untuk memperlancara urin) atau antihistamin (obat alergi) juga dapat menunjukkan hasil negatif yang salah.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Tahta di Garuda Untuknya, Ari Ashkara Resmi Gigit Jari Jadi Pengangguran
Jika mendapatkan hasil tes negatif tetapi tetap berpikir mungkin hamil, ulangi tes satu minggu setelah periode menstruasi yang terlewat atau minta dokter untuk tes darah.(*)
#berantasstunting