Find Us On Social Media :

Berita Kesehatan Kecacingan: Cacing Guinea, Infeksi Cacing Ganas yang Bisa Sebabkan Kulit Melepuh

Ilustrasi Kulit Melepuh. Cacing guinea, infeksi cacing ganas yang bisa menyebabkan kulit melepuh.

GridHEALTH.id – Cacingan adalah penyakit infeksi parasit cacing yang tinggal dan bertahan hidup di dalam usus manusia.

Jenis-jenis cacing yang biasa menginfeksi manusia biasanya cacing pita, cacing kremi, cacing gelang, cacing tambang, dan cacing cambuk.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Infeksi Cacing Pita Ternyata Bisa Menyebabkan Kista

Akan tetapi, ada satu jenis parasit cacing yang sangat ganas dan menyebabkan infeksi kulit yang sangat serius.

Jenis parasit cacing ini tidak ada di Indonesia dan biasanya infeksi cacing ini menyerang masyarakat miskin di daerah terpencil di Afrika yang tidak memiliki air aman untuk diminum.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Tidak Hanya Menyerang Usus, Cacing Tambang Juga Dapat Menginfeksi Kulit, Inilah Gejalanya

Walau begitu, segala hal tentang parasit cacing ini tetap perlu diketahui.

Penyakit cacing tersebut ialah Guinea atau Guinea worm disease (GWD) adalah infeksi cacing yang disebabkan oleh parasit Dracunculus medinensis.

Penyakit cacing Guinea disebarkan dengan air minum yang mengandung larva cacing Guinea.

Seseorang bisa terinfeksi cacing Guinea dengan meminum air dari kolam dan genangan air lainnya yang mengandung "kutu air" kecil yang membawa larva cacing Guinea.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Infeksi Cacing yang Ditularkan Melalui Tanah Mengatasinya Lewat Pembedahan

Setelah diminum, larva dilepaskan dari kutu air di perut dan menembus jalur pencernaan, melewati rongga tubuh.

Seseorang biasanya tidak memiliki gejala sampai sekitar satu tahun setelah terinfeksi cacing Guinea.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Masih Banyak yang Belum Tahu, Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Tubuh Terkena Infeksi Cacing Kremi atau Cacing Pita?

Beberapa hari sampai beberapa jam sebelum cacing keluar dari kulit, orang tersebut mungkin mengalami demam, pembengkakan, dan rasa sakit di bagian kulit tersebut.

Sayangnya, belum ada obat untuk mengobati penyakit cacing Guinea dan belum ada vaksin untuk mencegah infeksinya.

10 sampai 14 bulan setelah seseorang terinfeksi, larva betina tumbuh menjadi dewasa ukuran penuh. Cacing-cacing dewasa ini memiliki panjang 60–100 cm dan selebar mie spageti yang dimasak.

Ketika cacing betina dewasa siap untuk keluar, ia menyebabkan kulit melepuh di mana-mana, tetapi biasanya pada tungkai dan kaki. Lepuh ini menyebabkan rasa terbakar yang sangat menyakitkan dan pecah dalam 24-72 jam.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Bisa Menyerang Ibu Hamil, Bagaimana Takaran Obat Cacing yang Tepat Selama Kehamilan?

Biasanya seseorang akan membenamkan bagian tubuhnya yang luka ke dalam air untuk membantu meringankan rasa sakit.

Hal ini juga menyebabkan cacing Guinea keluar dari luka dan melepaskan cairan putih susu ke dalam air yang berisi jutaan larva yang belum dewasa.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Tak Perlu Obat, 3 Bahan Alami Rumahan Ini Bisa Sembuhkan Cacingan

Akan tetapi, tindakan ini dapat mencemari pasokan air dan memulai siklus lagi. Tindakan ini harus dicegah agar tidak terjadi penyebaran lagi.

Obat-obatan, seperti aspirin atau ibuprofen, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

Salep antibiotik dapat membantu mencegah infeksi bakteri sekunder (infeksi pada kulit yang muncul bersamaan dengan infeksi kulit yang sebelumnya sudah ada).

Untuk mencegah penyebaran penyakit cacing Guinea, minumlah air dari sumber yang bebas dari kontaminasi.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Tidak Selalu Berbahaya, Ternyata Cacing Usus Dapat Membantu Kesuburan Wanita, Begini Penjelasan Para Ahli

Jika memang tidak memungkinkan, selalu saring air minum dari sumber yang tidak aman menggunakan filter kain cacing Guinea khusus atau filter pipa cacing Guinea untuk menghilangkan kutu air.

Kemudian masak ikan dan hewan air lainnya dengan baik sebelum dimakan.

Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, Ini Alasannya Cacingan Bisa Bikin Anak Jadi Bodoh

Walaupun penyakit cacing ini tidak ada di Indonesia, kita bisa mengajarkan pencegahan-pencegahan tersebut pada orang-orang yang tinggal di daerah yang jarang memiliki sumber air bersih.(*)