GridHEALTH.id – Semua pakar gizi rasanya sepakat bahwa makanan bergizi dan sehat makanan yang cukup kualitas dan kuantitasnya serta mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Kacang Hijau Bisa Jadi Camilan Redakan Marah di Saat Lapar
Unsur itu tidak dilihat dari ukuran, bentuk, atau kelezatan makanan, namun lebih pada zat yang diperlukan seperti karbohidrat, protein, mineral, lemak, dan vitamin. Masalahnya, makanan di Indonesia dapat dengan leluasa beredar dan dijual tanpa harus terlebih dahulu melalui kontrol kualitas dan keselamatan.
Akibatnya, lebih dari 70% makanan yang dijual produsen masih tradisional dan jauh dari persyaratan kesehatan dan keselamatan. Tak heran jika banyak kasus keracunan terjadi. Agar keracunan tak menimpa, berikut panduan memilih camilan yang sehat;
1. Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Makanan ringan, kerupuk, mi, atau es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan ditambah zat pewarna.
Demikian juga dengan warna daging sapi olahan yang warnanya tetap merah sama dengan daging segarnya.
2. Cicipi rasanya. Kalau makanan berasa tajam, sangat gurih, dan membuat lidah ‘bergetar’ biasanya tak aman.
Baca Juga: Pemprov DKI dan Kemenkes RI Rilis Daftar RS di Jakarta yang Punya Serum Anti Bisa Ular
3. Perhatikan aromanya. Kalau apek atau tengik berarti makanan itu sudah rusak atau terkontaminasi mikroorganisme.
4. Perhatikan kualitas makanan tersebut apakah masih segar atau berjamur. Tanggal kedaluwarsa menjadi salah satu indikasinya.
5. Kalau ingin membeli makanan import, usahakan produknya sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bisa dicermati dalam label kemasannya.
6. Perhatikan zat kimia berbahaya dalam makanan tersebut (zat pewarna, pemanis, dan pengawet).
Beberapa contohnya adalah siklamat (pemanis buatan), sakarin (pemanis buatan), nitrosamin (aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dan dendeng), rhodamin B (pewarna tekstil dan kertas), formalin, serta boraks.
7. Tidak membiasakan makan makanan yang gosong karena dapat memicu kanker.
Sebagai tambahan di luar panduan di atas, perlu diperhatikan bahwa kriteria aman itu relatif. Aman untuk satu orang belum tentu aman untuk orang lain. Oleh karena itu perlu diperhatikan jika ada reaksi alergi. (*)