Find Us On Social Media :

Berita Kesehatan Popular: Kreatinin Perusak yang Mesti Diketahui, Pedangdut Ini Cemburu Hingga Ditinggal Saat Hamil Besar

Shinta Bachir kapok pernah ditinggal saat hamil, hingga Kreatinin perusak yang mesti diketahui

Baca Juga: Prilly Latuconsina Pernah Menerima Tindakan Bullying Saat SMA:

Itu sebabnya diperlukan uji kreatinin guna memastikan jumlah kreatinin dalam darah, sekaligus menunjukkan seberapa baik kerja ginjal khususnya laju filtrasi glomerulus (GFR) dalam menyaring zat-zat sisa di tubuh.

Penilaian GFR ini dapat dijadikan indikator dalam mengukur fungsi ginjal secara keseluruhan.

Pemantauan kadar kreatinin melalui tes, apakah dengan menggunakan sampel darah atau urine, juga berguna sebagai tolak ukur yang penting untuk mendiagnosis adanya penyakit ginjal kronis ataupun gangguan lainnya pada ginjal.

Sebab tidak semua orang menunjukkan tanda dan gejala penyakit ginjal.

Baca Juga: Curhat Janda Muda Seorang Artis Cantik; Menjanda Tak Mudah, Kesehatan Fisik dan Mental Terganggu, Pun Anaknya

Pengukuran tes kreatinin bisa dikatakan sebagai cerminan dari proses metabolisme tubuh secara umum.

Oleh karena massa otot tubuh cenderung sama setiap harinya, maka kadar kreatinin juga relatif sama dan tidak berubah.

Dilansir dari laman medicin.net, kisaran kadar kreatinin normal bagi pria dewasa adalah sekitar 0,6-1,2 miligram/desiliter (mg/dL), sementara 0,5-1,1 mg/dL untuk wanita dewasa.

Setiap orang memiliki kadar kreatinin yang berbeda-beda, tergantung dari usia dan massa ototnya. Jumlah kreatinin pada pria umumnya lebih tinggi daripada wanita.

Baca Juga: Permen Karet Tidak Merusak Gigi, Punya 6 Manfaat Kesehatan Salah Satunya Redakan Asam Lambung

Jika hasil uji kreatinin  tergolong tinggi, tidak selalu berarti bahwa fungsi ginjal sedang terganggu. Sebabnya, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan jumlah kreatinin dalam tubuh untuk sementara waktu.

Artikel selengkapnya KLIK DI SINI

 #berantasstunting