Find Us On Social Media :

Berita Kesehatan Popular: Kreatinin Perusak yang Mesti Diketahui, Pedangdut Ini Cemburu Hingga Ditinggal Saat Hamil Besar

Shinta Bachir kapok pernah ditinggal saat hamil, hingga Kreatinin perusak yang mesti diketahui

GridHEALTH.id - Ditinggal suami saat hamil besar dalam status istri kedua, memang menyesakan.

Itulah yang pernah dialami pedangdut Shinta Bachir.

Baca Juga: Aneka Pantangan Untuk Ibu Hamil yang Selama Ini Dianggap Benar Ternyata Mitos

Shinta Bachir mengaku alasan bersedia dinikahi secara siri seorang Kapolda berbintang tiga berawal dari rasa nyaman.

Hal itu ia ungkap saat tampil di acara Hotman Paris Show, Kamis (18/10/2018) lalu.

Menurutnya kenyamanan membuatnya bersedia menjadi orang yang kedua.

Baca Juga: Akui Sempat Depresi, Nunung Alami Kekurangan Oksigen di Otak Hingga Disuntik Puluhan Kali di Kepala

Namun meski awalnya mudah dijalani, lama-kelamaan ia mengaku kapok dan merasa ingin diakui juga secara sah.

"Ya awal-awal sih nyaman, setahun dua tahun," katanya.

"Tahun kedua sudah mulai pengen diakuin gitu lo," ungkap Shinta saat ditanya Hotman Paris.

Lebih lanjut, Shinta juga menceritakan kesedihannya saat harus ditinggal suami karena harus pulang ke rumah istri pertama.

"Karena saya pernah ngerasain bagaimana jam 12 malem itu dia harus pulang sedangkan saya itu masih pengen sama dia," jelas Shinta Bachir.

Baca Juga: Pemprov DKI dan Kemenkes RI Rilis Daftar RS di Jakarta yang Punya Serum Anti Bisa Ular

Bahkan Shinta Bachir mengaku harus menelan pil pahit saat melihat suaminya merayakan tahun baru dengan istri pertamanya.

"Jadi laki-laki itu sebenarnya ingin membahagiakan semuanya. Jadi ini di tempat yang sama ," cerita Shinta.

Artikel selanjutnya KLIK DI SINI

Sementara itu,

Kadar kreatinin yang tinggi pada tubuh seseorang bisa membuat ginjalnya menjadi rusak.

Baca Juga: Istri Suntik Botox Fadel Islami Bingung, Tetangga Muzdalifah Apalagi, Terjadi Sejak Dinikahi Berondong Pertama

Ya, kreatinin ini ternyata adalah produk limbah kimia hasil metabolisme otot yang digunakan selama kontraksi.

Kreatinin dihasilkan oleh kreatin, yakni sebuah molekul penting dalam otot yang bertugas dalam memproduksi energi.

Sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui urine, kreatin harus disaring terlebih dahulu oleh ginjal.

Namun ginjal tidak selalu dalam kondisi prima untuk melaksanakan tugasnya.

Jika ini terjadi, maka lama-lama kadar kreatinin bisa meningkat dan menumpuk dalam darah yang memicu munculnya berbagai masalah dalam tubuh.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Pernah Menerima Tindakan Bullying Saat SMA:

Itu sebabnya diperlukan uji kreatinin guna memastikan jumlah kreatinin dalam darah, sekaligus menunjukkan seberapa baik kerja ginjal khususnya laju filtrasi glomerulus (GFR) dalam menyaring zat-zat sisa di tubuh.

Penilaian GFR ini dapat dijadikan indikator dalam mengukur fungsi ginjal secara keseluruhan.

Pemantauan kadar kreatinin melalui tes, apakah dengan menggunakan sampel darah atau urine, juga berguna sebagai tolak ukur yang penting untuk mendiagnosis adanya penyakit ginjal kronis ataupun gangguan lainnya pada ginjal.

Sebab tidak semua orang menunjukkan tanda dan gejala penyakit ginjal.

Baca Juga: Curhat Janda Muda Seorang Artis Cantik; Menjanda Tak Mudah, Kesehatan Fisik dan Mental Terganggu, Pun Anaknya

Pengukuran tes kreatinin bisa dikatakan sebagai cerminan dari proses metabolisme tubuh secara umum.

Oleh karena massa otot tubuh cenderung sama setiap harinya, maka kadar kreatinin juga relatif sama dan tidak berubah.

Dilansir dari laman medicin.net, kisaran kadar kreatinin normal bagi pria dewasa adalah sekitar 0,6-1,2 miligram/desiliter (mg/dL), sementara 0,5-1,1 mg/dL untuk wanita dewasa.

Setiap orang memiliki kadar kreatinin yang berbeda-beda, tergantung dari usia dan massa ototnya. Jumlah kreatinin pada pria umumnya lebih tinggi daripada wanita.

Baca Juga: Permen Karet Tidak Merusak Gigi, Punya 6 Manfaat Kesehatan Salah Satunya Redakan Asam Lambung

Jika hasil uji kreatinin  tergolong tinggi, tidak selalu berarti bahwa fungsi ginjal sedang terganggu. Sebabnya, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan jumlah kreatinin dalam tubuh untuk sementara waktu.

Artikel selengkapnya KLIK DI SINI

 #berantasstunting