Untuk menghindari kontak alat kelamin dengan bahan-bahan berbahaya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyarankan agar para wanita menggunakan pembalut kain yang lebih bersih dan juga bisa dicuci.
Sayangnya, pembalut kain seperti yang dipakai wanita dulu, kini tak lagi diminati masyarakat. Pembalut kain dinilai kurang praktis. Bagi wanita yang aktif, penggunaan pembalut kain dikhawatirkan tidak bisa menampung darah yang keluar saat menstruasi.
Selain kontrol dari pemerintah, kita sebagai pemakai juga turut berperan dalam memilih pembalut yang aman untuk dipakai.
Baca Juga: Alergi Susu, Mahasiswa Berusia 20 Meninggal Setelah Minum Minuman Mengandung Susu
Caranya, beli pembalut yang tidak mengandung parfum, deodoran, atau wewangian. Pembalut jenis itu dapat menyebabkan iritasi pada vagina dengan memunculkan reaksi alergi.
Selain itu, rutinlah mengganti pembalut ketika sedang haid. Apa pun merek dan jenis yang digunakan, sering-seringlah mengganti pembalut setiap 3 atau 4 jam sekali, bahkan ketika darah menstruasi yang keluar sudah tidak deras.
Tapi, ketika darah haid yang keluar sedang banyak-banyaknya, kita pun harus mengganti pembalut lebih sering, karena sudah pasti pembalut tersebut juga cepat penuh.