Find Us On Social Media :

Berperan untuk Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia Melalui Kesehatan Reproduksi

Perjalanan Prof. Iko meningkatkan kualitas SDM Indonesia hingga jadi Guru Besar.

GridHEALTH.id – Hari itu, Sabtu 8 September 2018, Universitas Indonesia mengangkat seorang profesor termuda di bidang kedokteran.

Dialah Prof. DR. Dr. Budi Wiweko, SpOK (K), MPH, dinobatkan sebagai Guru Besar Tetap Universitas Indonesia bidang Kedokteran pada usianya yang relatif muda, 46 tahun.

Baca Juga: Penyebab Kista pada Wanita, Gejalanya hingga Cara Menghindarinya

Budi Wiweko adalah staf pengajar Departemen Obsteri Ginekologi (Obgin) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM).

Saat ini, Prof. Iko, demikian biasa disapa, aktif menjabat sebagai Wakil Direktur Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI-FKUI), sebuah institut riset dan inovasi di bawah naungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Baca Juga: Koma dengan Kemungkinan Hidup Tinggal 20 Persen, Anisa Bahar Minta Doa Kesembuhan: 'Mudah-mudahan 2020 Masih Bisa Lihat Mama'

Prof. Iko menjalani hari-harinya dengan memecahkan berbagai masalah di bidang kedokteran reproduksi di departemen OBGIN FKUI-RSCM.

Ia bergabung menjadi staf Divisi Imunoendokrinologi Reproduksi, divisi yang mendalami cabang Ilmu Fertilitas Endokrinologi Reproduksi sejak tahun 2005.

Ketika lulus dokter umum pada tahun 1996, Prof. Iko menjalani PTT sebagai kepala Puskesmas Taba Jemekeh Lubuk Linggau Sumatera Selatan selama 3 tahun, sebelum kemudian melanjutkan pendidikan spesialis obstetri dan ginekologi pada tahun 2001 hingga 2005 di FKUI.

Ketertarikannya pada dunia teknologi reproduksi berbantu, membawanya untuk melanjutkan pendidikan sebagai research fellow di Hyogo College of Medicine Jepang pada tahun 2006 – 2007.

Baca Juga: Technology Transfer Office, Taktik Utama Agar Riset Indonesia Tak Hanya Masuk Kotak

Pada tahun 2009, dia meraih gelar subspesialis di bidang fertilitas endokrinologi reproduksi dari FKUI. Dan pada tahun 2014, dia meraih gelar Doktor di FKUI.

Pada tahun 2017, dia meraih gelar Magister Manajemen Rumah Sakit dari Universitas Gajah Mada.

Baca Juga: Setahun Tragedi Tsunami Banten, Ifan Seventeen Ungkap Rindu Dylan Sahara di Hari Ulang Tahunnya: 'Kita Akan Dinner Romantis Lagi Nanti'

Gelar tersebut diraih karena ketertarikannya terhadap pengembangan manajemen pelayanan kesehatan di Indonesia.

Prof. Iko dikenal karena konsistensinya dalam memberi perhatian pada pembangunan dan peningkatan kualitas hidup manusia melalui pembangunan layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas di Indonesia.

Selama ini, Prof. Iko melakukan berbagai penilitian yang menggabungkan bidang klinik serta biomedik, dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu secara aktif.

Prof. Iko juga terlibat banyak dalam menjalin kerja sama proyek penilitan yang bersifat internasional.

Baca Juga: Empeng Bisa Buat Gigi Bayi Keropos dan Busuk, Orangtua Harus Terapkan 4 Kebiasaan Ini Untuk Mencegahnya

Berbagai penilitian yang dilakukannya telah diterbitkan pada berbagai jurnal ilmiah baik dalam negeri maupun Internasional.

Hingga saat ini tercatat 77 publikasi makalah penelitiannya terindeks Scopus ( H-Index 7 ), 19 jurnal terdaftar di PUBMED, dengan 21 diantaranya sebagai penulis utama.

Baca Juga: Penanganan Infeksi Luka Operasi yang Tidak Tepat Bisa Berujung Kematian

Perannya di dunia Internasional sangat diakui. Terbukti dengan diangkatnya sebagai Presiden Asia Pasific Intiative on Reproduction (ASPIRE), sebuah organisasi internasional yang merupakan perhimpunan lintas profesi dalam bidang teknologi reproduksi berbantu.

Dia juga sering dipanggil sebagai pembicara di berbagai simposium nasional dan internasional pada bidang tersebut.

Melalui The Indonesian Reproductive Medicine Research and Training Center (INAREPROMED), sebuah klaster penelitian di bawah FKUI serta Klinik Yasmin RSCM, ia menjalankan “pelayanan klinik berbasis riset” serta “riset berbasis pelayanan”.

Melalui konsep inilah berbagai kemajuan di bidang infertilitas dan teknologi reproduksi berbantu di Indonesia dapat diraih, dan dirasakan langsung manfaatnya oleh banyak pasien yang mendambakan keturunan.

Baca Juga: Bisul di Area Vital Digaruk Memicu Kanker, Ini Tips Merawatnya

Perjalanan panjang sebagai klinisi, pendidik, peneliti serta organisatoris mengantarkan jenjang Guru Besar kepada Prof. Iko.

Berbagai penelitian yang telah ia lakukan, memiliki peran besar dalam perkembangan ilmu kedokteran ke depan, khususnya di bidang reproduksi.

Baca Juga: Wanita Ini Hampir Buta Permanen Setelah Pasang Bulu Mata Palsu, Ternyata Ini Risikonya

Pada tahun 2015, dia dinobatkan sebagai pemenang pertama Dosen Berprestasi Nasional sehingga konsistensinya sebagai pendidik telah diakui secara nasional.

Kini, pria yang gemar berdiskusi ini sedang memfokuskan diri memberikan kontribusi terhadap bangsa melalui kiprahnya sebagai insan pendidik, membangun bangsa lewat kedokteran reproduksi dan perguruan tinggi, di era yang penuh tantangan, yakni era disrupsi. (*)