Find Us On Social Media :

Seorang Anak Temukan Ibunya Tewas Mengambang Saat Banjir Melanda Jakarta

Ini cerita Zaini yang orangtuannya menjadi korban banjir jakarta, sang ayah menggigil kedinginan sementara ibu ditemukan meninggal mengambang.

GridHEALTH.idBanjir Jakarta kembali memakan korban jiwa.

Kali ini yang menjadi korban adalah sepasang lansia asal Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Diketahui korban merupakan Muhammad Ali (82) dan Nawah (70), dimana keduanya terjebak banjir sejak Rabu (1/1/2020) pukul 03.00 WIB dini hari dirumahnya.

Muhammad Zaini (43), anak dari pasangan lansia menceritakan bagaimana dirinya mengevakuasi kedua orangtuanya tersebut.

Baca Juga: Jakarta Banjir, Ini Informasi Bantuan Terkini Yang Bisa Diakses Melalui Laman Facebook

Menurutnya saat itu ia dan adiknya ditemani petugas naik perahu karet ke rumah kedua orangtuanya.

Perjalanan ke lokasi lumayan sulit, lantaran harus melawan arus air yang cukup deras.

Disana mereka mendengar suara sang ayah yang meminta tolong, tanpa pikir panjang petugas pun bergegas langsung membongkar dinding di mana kedua orangtuanya berada.

"Pas sampai, adik saya mendengar bapak meminta tolong," kata Zaini saat ditemui Kompas.com di posko banjir Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Saat ditemukan, Ali sudah dalam keadaan menggigil karena terjebak banjir selama 12 jam lebih.

Sayangnya, sang ibu, Nawah saat ditemukan sudah mengambang dalam kondisi tidak bernyawa.

"Posisi ibu itu ada di dalam, itu sudah ngambang," ungkap Zaini.

Baca Juga: 10 Tanda Wanita Sedang Hamil Muda, Mulai dari Sembelit hingga Kram PerutSaat perjalanan balik, katanya, petugas harus melawan arus air yang cukup deras sehingga memerlukan tenaga ekstra.

Ayahnya itu pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Lebih lanjut, Zaini juga mengungkapkan bahwa kedua orangtuanya di saat banjir memang hanya berdua.

Baca Juga: Usai Perayaan Pergantian Tahun, Remaja 16 Tahun Ini Tewas Tersengat Listrik saat Banjir

"Mereka hanya berdua. Tinggal bersama kakak saya, tapi kakak saya pergi ke Bandung ajak anaknya jalan-jalan liburan sekolah dan tahun baru," ungkapnya.

Kendati demikian, sebelum peristiwa banjir tersebut, kedua orangtuanya dalam kondisi sehat. Hanya saja, sudah tidak terlalu kuat berjalan karena faktor usia.

Menilik dari sisi medis, penyebab ibu Zaini meninggal kemungkinan besar adalah karena hipotermia.

Menurut Mayo Clinic, hipotermia merupakan kondisi yang terjadi akibat tubuh kehilangan panas lebih cepat dan suhu tubuh turun di bawah 35 °C. 

Baca Juga: Nutrisi yang Dibutuhkan dalam Makanan Agar Luka Cepat Sembuh

Hipotermia sering disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau terkena air dingin dalam jangka waktu cukup lama.

Kondisi ini sering terjadi pada musim dingin utamanya saat hujan bahkan banjir seperti di Jakarta baru-baru ini.

hipotermia sangat dapat berisiko lebih tinggi jika tubuh sudah mengalami kelelahan atau dehidrasi terlebih bagi mereka yang sistem kekebalan tubuhnya rendah seperti lansia.

Baca Juga: Si Raja Sayuran, Terung Punya 9 Manfaat Turunkan Risiko Serangan Jantung Sampai Cegah Kebodohan

Hipotermia biasanya memicu gejala berupa menggigil, bicara cadel atau bergumam, napas lambat dan dangkal, denyut nadi lemah, kurangnya koordinasi, mengantuk atau energi yang sangat rendah, kebingungan atau kehilangan memori, hilang kesadaran, dan kulit memerah.

Dalam kasus jika gejala tersebut tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian seperti yang dialami orangtua Zaini korban banjir di Jakarta tersebut.(*)

 #berantasstunting