Find Us On Social Media :

Berita Kesehatan Popular: Artis Sinetron Kalang Kabut Karena Banjir, Waspada Air Hujan yang Bisa Membuat Kulit Memerah

Istri Rifky Balweel melahirkan bertepan dengan banjir Januari 2020

GridHEALTH.id - Tahun baru tiba, banjir pun tiba. 1 Januari 2020 memang diawali dengan bencana banjir di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta.

Malah titik banjir terbanyak menurut BNPB) terbanyak di Jawa Barat.

Lokasi banjir terdalam pun di Jawa Barat.

Baca Juga: Berita Kesehatan Gigi dan Mulut: Penyebab Umum Mulut Kering, Dehidrasi hingga Kerusakan Saraf

Sedangkan banten di tetapkan sebagai wilayah banjir Januari 2020 yang masuk ketegori KLB alias kejadian luar biasa.

Nah, bertepan dengan datangnya banjir itu pula istri dari Rifky Balweel melahirkan.

Tapi saat proses persalinan akan dilangsungkan secara sesar, karena banjir dokter anestesi yang ikut membantu persalinan sesar istri Rifky Balweel terlambat datang ke rumah skai.

Baca Juga: Seorang Anak Temukan Ibunya Tewas Mengambang Saat Banjir Melanda Jakarta

Hal itu disampaikan langsung oleh ibunda Rifky Balweel, Hasmi Sukarti saat dihubungi awak media, Kamis (2/1/2020).

"Kemarin agak terganggu karena direncanakannya jam 8 tapi dokter anestesinya terjebak banjir," ungkap Hasmi.

"Jadinya harus mundur setengah jam," tambahnya.

Diketahui proses anestesi saat persalinan sesar sangat penting dilakukan para calon ibu.

Sebab anestesi sangat berguna untuk mengurangi rasa sakit yang memang akan terjadi selama proses persalinan sesar berlangsung.

Baca Juga: Yang Harus Orang Tua Lakukan untuk Cegah Serangan Asma Anak

Terlebih menurut Asosiasi Ahli Anestesi Britania Raya dan Irlandia (AAGBI) dalam laman aagbi.org, seseorang yang mengalami kesadaran atau tanpa anestesi selama operasi termasuk persalinan sesar berisiko mengalami masalah psikologis jangka panjang.

Kerugian psikologis jangka panjang sering termasuk juga gangguan stres pasca trauma atau PTSD.

PTSD sendiri adalah gangguan mental yang dipicu oleh ingatan kilas balik setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan atau traumatis.

Artikel selengkapnya KLIK DI SINI

Sementara itu, air hujan ternyata bisa membawa penyakit bagi manusia.

Ya, air hujan yang turun bisa membuat kita alergi.

Karenanya kita harus mewaspadainya sejak sekarang.

Jangan sampai air hujan yang membawa berkah dan keberuntungan bagi seluruh makhluk hidup di dunia, malah menjadi petaka bagi kita.

Baca Juga: Musim Hujan Rentan Terkena ISPA, Ini Cara Sederhana Untuk Mencegahnya

Perlu diingat, alergi karena air hujan pada manusia, tidak terjadi pada semua orang.

Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengalaminya.

Salah satunya adalah mereka yang daya tahannya lemah.

Juga mereka yang memang mempunyai bakat alergi terhadap air hujan.

Jadi air hujan itu menjadi pencetus alerginya kambuh.

Baca Juga : Minum Setiap Hari Air Kelapa Bikin Kehamilan Sehat, Ini Alasannya

 

Baca Juga: Bau Napas Tidak Sedap Bikin Minder, Hilangkan Secepat Kilat dengan 8 Cara Berikut Ini

Mereka yang masuk kategori di atas, saat terkena air hujan kulitnya bisa timbul reaksi alergi.

Seperti, kulitnya akan merah-merah.

 
Selain terkena air hujan, suhu yang dingin juga menjadi faktor timbulnya gatal-gatal merah pada kulit akibat alergi. 

Nah alergi gatal-gatal merah akibat suhu dingin ini disebut Urtikaria.

Baca Juga: Viral Biduan Seksi 'Kemasukan Setan' Saat Manggung, Padahal Gangguan Mental

Baca Juga : Polusi Udara Tak Hanya Ganggu Kesehatan Tapi Sebabkan 'Bad Mood'

Tidak hanya gatal-gatal dan kulit memerah saja, orang yang terkena urtikaria bisa berdampak pada syok dan bahkan pingsan.

Urtikaria akibat air hujan atau cuaca yang dingin biasanya menyerang anak-anak muda hingga dewasa. 

Artikel selengkapnya mengenai hal ini KLIK DI SINI

 #berantasstunting