Find Us On Social Media :

Banjir Januari 2020 dan Dampak Kesehatannya, Kontroversi Anies Baswedan: 'Anak-anak sih Senang Saja'

Kontroversial, Anies Baswedan sebut banjir buat anak-anak senang.

GridHEALTH.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menndapatkan sorotan publik terkait beragam pernyataannya mengenai banjir yang melanda Jakarta.

Salah satu yang kontroversial adalah pernyataan Anies tentang anak-anak kecil yang senang bermain ketika banjir datang.

Pernyataannya itu dilontarkan ketika Anies berbincang dengan anak-anak di Kampung Pulo, Jakarta Timur pada Kamis (2/1/2020).

Menurutnya banjir di Jakarta justru membuat anak-anak menjadi senang.

"Dari kampung sebelah, mau berenang katanya. Jadi buat anak-anak sih senang saja," kata Anies seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (3/1/2020).

Baca Juga: Akibat Mati Lampu Saat Banjir, Satu Keluarga di Pulo Gadung, Jakarta Timur Tewas Keracunan Genset, Sesak Napas Sampai Hilang Kesadaran Jadi Pertanda Maut Sudah Dekat

Bahkan Anies mengatakan, anak-anak yang tengah mengungsi pun juga ikut senang bermain dengan air banjir.

Tak lupa, Anies juga meminta kepada orangtua agar menasehati anak-anak tersebut untuk beristirahat.

Padahal menilik dari sisi medis, bibalik banjir ada bahaya kesehatan yang mengintai manusia terutama pada anak-anak.

Berikut beberapa bahaya kesehatan yang sangat mungkin terjadi akibat banjir :

Hipotermia

Kondisi ini sering terjadi pada musim dingin utamanya saat hujan bahkan banjir.

Hipotermia terjadi karena suhu tubuh turun di bawah 35° Celsius mengikuti suhu udara yang semakin turun dan dingin.

Baca Juga: Dimakamkan Mantan Suami, Mantan Istri Sule Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit Ditemani Anak-anak Bukan Karena Serangan Jantung

Gejala yang biasanya terjadi yaitu menggigil, pusing, mual, detak jantung melemah, merasa gelisah, energi berkurang, kulit kering, bahkan pada bayi dapat menyebabkan kulitnya memerah.

Infeksi bakteri

Air yang kotor saat banjir bisa jadi bercampur dengan segala jenis kotoran seperti sampah bahkan kotoran hewan.

Seperti penyakit yang berasal dari bakteri air seni tikus, leptospirosis.

Bakteri ini masuk ke tubuh lewat kulit, melalui luka memar dan terbuka atau melalui mata yang bersentuhan dengan air kotor genangan banjir.

Baca Juga: Belum Genap Sebulan Bertemu Lina saat Hari Ibu, Putri Delina Tak Kuasa Tahan Tangis hingga Pingsan di Dekapan Sule

Gejala leptospirosis biasanya seperti sakit kepala, nyeri otot, demam, hingga pendarahan hebat di paru-paru.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan jika penderita leptospirosis tidak segera diobati dapat enyebabkan kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang), penyakit pernapasan, gagal hati, dan bahkan kematian. 

Jamur

Masalah utama lainnya yang kerap diderita orang saat banjir dan hujan yaitu jamur. Tumbuh di bagian yang lembap.

Baca Juga: Gawat, Sekampung Bisa Mabok! Kedai Mi Ini Campurkan Morfin Ke Setiap Masakannya

Jamur tumbuh di bagian lembab seperti pada sela-sela jari kaki.

Kelembapan ini dapat memengaruhi masalah pernapasan, seperti batuk, bersin, hidung tersumbat, pilek, hingga nyeri pada dada.

Selain itu, asma dan alergi juga sering kali muncul pada saat banjir seperti ini.

Baca Juga: Musim Hujan Sudah Pasti Datang, Benarkah  Musim Ini Jadi Penyebab Segala Penyakit, Cek Faktanya

Penyakit ini  bisa dengan mudah ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara, dan lainnya.

Melihat penjelasan tersebut, adabaiknya hindari kontak dengan air banjir terutama bagi anak-anak karena mereka sangat rentan terkena penyakit(*)

 #berantasstunting