Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Pesinetron Cantik Tukang Ojek Pengkolan Yang Meninggal Karena Kanker Yang Selalu Kambuh

Renita Sukardi saat masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

GridHEALTH.id - Pesinetron cantik  Renita Sukardi, karirnya sempat melambung setelah membitangi sinetron 'Heart Series', dan 'Tukang Ojek Pengkolan.'

Sayang ditengah puncak karirnya, Renita Sukardi harus pergi untuk selamanya setelah berjuang melawan kanker payudara yang menggerogotinya.

Menurut pemberitaan yang beredar, diketahui gejala kanker payudara yang Renita Sukardi derita sudah dirasakannya sejak tahun 2014 silam.

Lebih lanjut, sang suami, Andi Hilmi Salahuddin mengatakan saat itu ditemukan fibroadenoma mammae (FAM), yakni tumor kecil di payudara Renita Sukardi.

Baca Juga: Viral Akar Bajakah Obat Kanker Payudara, Padahal Bukan Obat, Malah Ada yang Beracun

"Awalnya Juli 2014 itu ketahuannya, mulai muncul tuh, terasa ada benjolan terus diperiksa, kata dokter tuh yang pertama ketemu itu FAM," ungkap Andi Hilmi.

Bahkan Renita Sukardi juga sempat menjalani operasi pengangkatan FAM tersebut dan berjalan lancar.

"FAM tuh kayak tumor tapi jinak, jadi diangkat, operasinya kecil, cuma angkat tumor doang, itu pun nggak sampai nginep (di rumah sakit), operasi pagi, sore sudah pulang lagi," tambah Andi Hilmi.

Namun tiba-tiba ketika menjalani pemeriksaan lebih lanjut, ternyata Renita Sukardi divonis kanker payudara stadium 2.

"Tapi besokannya, ketahuan setelah dibiopsi, ada sel kanker, waktu itu divonis dia kanker payudara stadium 2," jelas Andi Hilmi.

Baca Juga: Lahirkan Bayi Kembar Tidak Identik, Syahnaz Sadiqah Harus Suntik Pengencer Darah

Ketika divonis kanker payudara stadium 2, Renita Sukardi sempat menjalani terapi dan sempat merasa sudah sembuh walau ternyata hasil berkata lain.

"Kemudian diterapi, ada satu dokter di daerah Menteng sana, terapi dua bulan langsung sembuh, kemudian di akhir 2015, ternyata muncul lagi,” kata Andi Hilmi.

Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Melahirkan Anak Kembar Tidak Identik, Begini Ekspresi Jeje Govinda

"Sebenarnya waktu itu dokter bilang, walaupun (sel kanker) kamu sudah hilang, tapi kan masih ada sel-sel kecil yang tidak terdeteksi, nah sel-sel ini kalau nggak diatasi, akan membesar," tutur Andi Hilmi.

Hingga setahun kemudian tepatnya pada April 2016 penyakit itu muncul alias kambuh kembali di tubuh Renita Sukardi.

Sejak saat itu, keadaan Renita Sukardi tak kunjung membaik bahkan terbilang jauh lebih parah.

"Dari situ, sampai sekarang belum benar-benar pulih karena di situ kena low back pain (sakit pinggang akibat gangguan otot dan tulang punggung)," ucap Andi Hilmi.

Baca Juga: Gawat, Sekampung Bisa Mabok! Kedai Mi Ini Campurkan Morfin Ke Setiap Masakannya

Bahkan sesudah mengalami low back pain tersebut, kaki Renita Sukardi justru mengalami patah tulang.

"Habis back pain, kaki kanan dulu patah, habis kaki kanan patah, kaki kiri lagi, jadi sekarang kakinya dua-duanya sudah patah nih,” kata Andi Hilmi.

"Tapi yang kanan sudah dipen, kaki kirinya belum sempet karena kan mau disinar, kalau mau disinar kan nggak boleh dioperasi, jadi tunggu setelah hasil radiasi dulu, baru dia boleh dioperasi," tutup Andi Hilmi.

Baca Juga: AI Google Bisa Deteksi Kanker Payudara Lebih Akurat Ketimbang Dokter Ahli

Sampai akhirnya artis cantik yang dikenal berlesung pipi itu telah berpulang untuk selama-lamanya tepat pada 10 April 2017 lalu.

Melihat kisah Renita diatas, ternyata sel kanker secara umum memang tidak bisa disembuhkan secara total.

Menurut dokter Spesialis Hematologi Onkologi Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, kemoterapi atau terapi lainnya  yang dijalani hanyalah untuk mengurangi pertumbuhan sel kanker yang ada, dan tidak bisa seutuhnya hilang.

Lebih lanjut sel kanker sendiri ternyata terbentuk kembali karena adanya perubahan kromosom atau gen di dalam sel yang tidak dikehui penyebab pastinya.

Baca Juga: Harta Benda Ludes, Hanyut dan Hilang Selama Banjir, Psikiater Ingatkan Bahaya Depresi

Hanya, beberapa pendapat mengatakan salah satunya dipicu dari paparan radiasi bahan kimia yang membuat kromosom berubah.

Parahnyajika sudah berubah kromosom tersebut sulit untuk bisa diperbaiki kembali.

"Sehingga semua kanker secara umum tidak bisa sembuh total, akan ada masanya sehingga setiap kanker itu pengobatan hanya remisi atau mengurangi. Hilang apda saat itu bukan dikatakan sembuh tapi disebut remisi," jelas dr. Ikhwan.

Baca Juga: Terlihat Menyehatkan, 8 Makanan Ini Lebih Buruk Dibanding Rokok, Bisa Sebabkan Diebtes hingga Penyakit Lainnya

Dokter yang berpraktik di RSCM itu juga mengatakan, jika pasien sudah dianggap hilang bukan berarti berhenti melakukan pemeriksaan.

Hal itu justru harusnya membuat pasien kanker menjadi lebih rutin memonitoring untuk melihat kembali atau tidaknya sel kanker pada tubuhnya.(*)

 

 #berantasstunting