Peradangan kronis dapat merusak jaringan sehat. Kondisi ini umumnya terjadi pada pada ibu dengan kelainan metabolik seperti diabetes dan obesitas.
"Inflamasi (peradangan) dalam tubuh yang disertai obesitas, diabetes serta demam, sering sekali memunculkan pertanyaan. Dapatkah faktor inflamasi berperan dalam autisme?" kata Hertz-Picciotto.
Hertz-Picciotto menjelaskan, ketika seseorang tertular infeksi bakteri atau virus, tubuh mereka umumnya bereaksi dengan merespons penyembuhan yang melibatkan pelepasan pro-inflamasi molekul sinyal yang disebut sitokin (dari sel darah putih ke dalam aliran darah).
Beberapa molekul sinyal yang dilepas dapat menembus plasenta dan mencapai sistem pusat janin.
Hal inilah yang berpotensi mengubah tingkat neurotransmitter dan perkembangan otak (penyebab autisme) jika mereka mencapai sistem saraf pusat janin.
Baca Juga: Banjir Januari 2020 dan Dampak Kesehatannya, Kontroversi Anies Baswedan: 'Anak-anak sih Senang Saja'
Oleh karena itu, bagi ibu hamil yang mengalami demam dan dirasa mengganggu serta sulit sembuh untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Selain untuk mencegah autisme, juga supaya ditangani dengan tepat dan terukur.(*)
#berantasstunting