GridHEALTH.id - Video seorang Remaja berambut panjang jongkok di samping motor sambil tak henti menggelengkan kepalanya di pinggir jalan sempat viral di media sosial.
Tak khayal tingkah laku aneh yang dilakukan wanita tersebut menjadi pusat perhatian warga sekitar yang melihatnya.
Bahkan akibat aksinya itu beberapa warga mengguyurnya dengan air dari parit tak jauh dari lokasi.
Dari kabar yang beredar wanita ini diduga tengah mabuk akibat mengkonsumsi obat-obatan terlarang pada saat merayakan malam tahun baru.
"Viral..... Kejadian terjadi di Pekanbaru, video ini sudah diunggah di beberapa media sosia Facebook maupun Instagram.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 1 Januari 2020 pagi kemarin di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru, Seorang remaja wanita terlihat sedang tripping tak berhenti bergoyang sambil jongkok.
Diduga ABG tersebut mabuk setelah mengkonsumsi obat terlarang saat perayaan tahun baru kemarin.
Dalam video terlihat warga mencoba menolong cewek ABG tersebut dengan menyiramkan air, bahkan juga sudah diberikan minuman susu agar segera sadar," tulis akun @viralpekanbaru pengunggah video.
Berikut video selengkapnya :
Dilansir Kompas.com, wanita tersebut diketahui berinisial FD (19).
Menurut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Nandang Mu'min Wijaya mengatakan jika FD saat ini tengah diamankan oleh polisi bersama sang kekasih RM (19).
Baca Juga: Dituding Bikin Gatal Tenggorokan, Jus Nanas Terbukti 5 Kali Lebih Ampuh Daripada Obat Batuk
Keduanya diketahui diamankan di rumahnya masing-masing pada Kamis (2/1). Usai keduanya diamankan, polisi langsung melakukan tes urine kepada pasangan ini.
Hasil tes keduanya pun menunjukkan kalau keduanya positif menggunakan narkoba. "Hasil cek urine, mereka positif menggunakan narkotika," kata Nandang.
Nandang juga menambahkan kalau pada hari itu keduanya baru saja keluar dari hotel. "Yang si wanita dibonceng cowoknya, dia mengaku pusing dan badannya gemetaran," ungkapnya.
Terlebih ketika diamankan, kondisi keduanya masih dalam keadaan setengah sadar sehingga masih sulit memberikan keterangan yang jelas kepada petugas.
Untuk jenis narkoba yang mereka gunakan pun masih belum diketahui. "Keduanya masih kita lakukan pemeriksaan. Statusnya masih saksi. Kita akan dalami berapa kali mereka menggunakan narkotika," katanya.
Terlepas dari jenis barah haram yang digunakan, perlu diingat memakai narkoba jenis apapun tidak hanya akan merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain disekitar.
Dikutip dari Kompas.com, dokter kesehatan jiwa, dr. Andri, SpKJ, FAPM menjelaskan, zat golongan amfetamin atau metamfetamin seperti sabu-sabu dan ekstasi dapat menyebabkan lonjakan hormon serotonin dan dopamin berkali-kali lipat dari biasanya.
"Hal ini yang membuat pengguna stimulan merasakan rasa nyaman dan gembira luar biasa," jelas Andri.
Orang yang konsumsi sabu akan merasa lebih percaya diri. Namun, efek menyenangkan itu hanya terjadi sesaat.
Namun dari semua itu, efek berbahaya yang sebenarnya akan terjadi adalah kerusakan keseimbangan sistem di otak.
Baca Juga: Berita Kesehatan Gigi dan Mulut: Jotang, Lalapan yang Dipercaya Bisa Meredakan Sakit Gigi
Akibatnya, mereka yang mengonsumsi narkoba bisa menjadi lebih sulit mengelola stres.
Penggunaan narkoba dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek gangguan kecemasan di kemudian hari. Bahkan efek tersebut masih muncul setelah sudah tak lagi konsumsi narkoba.
Gejala kecemasan bisa berupa jantung berdebar tiba-tiba, sesak napas, hingga perasaan melayang.
Hal itu terjadi karena sudah rusaknya keseimbangan sistem hormon serotonin dan dopamin di otak.
Efek lain juga bisa muncul gejala psikotik, seperti ide-ide paranoid. Mereka bahkan jadi rentan depresi.
Ditilik dari sisi medis, penggunaan narkoba jenis apapun dalam waktu yang lama bisa mengurangi rasa lapar alami, sehingga penggunanya akan mengalami penurunan berat badan yang luar biasa.
Selain itu, pola tidur juga akan kacau, hiperaktif, rasa mual, delusi kekuasaan, lebih agresif dan sifat lekas marah.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Kesalahan Meminum Obat yang Bisa Berakibat Fatal
Dampak buruk lainnya yang juga mengkhawatirkan adalah insomnia, kebingungan, halusinasi, kecemasan, paranoia dan lebih agresif. Dalam beberapa kasus, mengalami konvulsi yang bisa berujung kematian.(*)
#berantasstunting