GridHEALTH.id - Mengutip Medical New Today, Sabtu (4/1/2020) fakta ini terungkap melalui penelitian yang dilakukan para ilmuwan University of Illinois Urbana Champaign yang memberi makan tikus dengan makanan tinggi lemak dan gula.
Baca Juga: Ini Dia, Trik Hilangkan Kantuk Pagi Hari Tanpa Perlu Minum Kopi
Kemudian tikus dibagi dua kelompok, yang diberi teh mengandung ekstrak kafein dan teh yang tanpa kafein.
Hasilnya tikus yang mengonsumsi ekstrak kafein berat badannya hanya bertambah 16% dan lebih sedikit dari tikus yang tidak mendapat ekstrak kafein, yakni bertambah sebanyak 22%.
Ini menunjukkan kafein punya efek anti obesitas, baik kafein sintetis maupun kafein yang berasal dari kopi dan teh.
"Mempertimbangkan temuan, tikus yang mendapat kafein dan tidak mudah gemuk menunjukkan kafein punya efek anti obesitas," ujar peneliti utama Prof. Elbira Gonzalez de Mejia, Direktur Ilmu Nutrisi.
Penelitian yang tercatat dalam makalah Journal of Functional Foods ini juga menunjukkan kafein dapat mengurangi jumlah lemak di tubuh.
Baca Juga: WHO Siapkan Obat Kanker Payudara Murah yang Bisa Menjangkau Wanita di Seluruh Dunia
Seperti tim penelitian juga memberi enam kelompok tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula.
Adapun asupan kafein yang diberikan setara dengan jumlah yang biasa dikonsumsi manusia, yakni 4 cangkir kopi per hari.
Lemak sedikit bertambah karena terkait erat antara penyimpanan lipid dalam sel lemak, kenaikan berat badan, dan peningkatan lemak tubuh.
Baca Juga: Berita Kesehatan Diabetes: Waspada, Ini 4 Serangan Awal Diabetes yang Sering Diabaikan
Kafein juga punya manfaat lainnya seperti vitamin, flavonoid, dan sentawa fenolik dalam teh herbal. (*)
#berantasstunting