Find Us On Social Media :

Kisruh Natuna Merembet ke Faktor Kesehatan, Kemenkes RI Pasang Badan Cegah Pneumonia China Masuk Indonesia

Ilustrasi pneumonia China

Kantung udara dapat terisi dengan cairan atau nanah (bahan purulen) yang menyebabkan batuk berdahak atau nanah, demam, kedinginan, dan sulit bernapas.

Tingkat pneumonia mulai dari yang ringan sampai yang mengancam jiwa.

Baca Juga: Masih di Inkubator, Potret Putra Puput Nastiti Devi dan Ahok BTP Curi Perhatian Publik

Penyakit ini paling serius untuk bayi dan anak kecil, orang yang berusia lebih dari 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan yang lemah.

Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kuman penyebab infeksi, dan usia, serta kesehatan secara keseluruhan.

Tanda-tanda dan gejala-gejala ringan seringkali mirip dengan gejala flu atau pilek, tetapi bertahan lebih lama.

Namun beredar kabar bahwa pneumonia China ini disebabkan flu burung, coronavirus sindrom pernapasan Timur Tengah, dan virus SARS.

Baca Juga: Berita Kesehatan Demam: Demam Bisa Sebabkan Mimpi Buruk

Berdasarkan WHO, virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah salah satu jenis penyakit pernapasan atau pneumonia.

Awalnya, virus ini manusia yang menginfeksi di provinsi Guangdong, China selatan pada tahun 2002.