Find Us On Social Media :

Ikan Asin, Makanan Sejuta Umat Pemicu Kanker Seperti Ria Irawan

makan ikan asin ternyata bisa memicu kanker seperti yang dialami Ria Irawan.

GridHEALTH.id - Ria Irawan akhirnya harus menyerah melawan kanker kelanjar getah bening yang mengerogotinya sejak beberapa tahun lalu.

Ria Irawan meninggal dunia tepat saat adzan subuh berkumandang, Senin (6/1/2019). Tak khayal kepergian artis senior itu menjadi kehilangan tersendiri bagi dunia hiburan tanah air.

Melihat hal itu, siapa sangka kasus kanker kelenjar getah bening ternyata bukan hal baru di Indonesia.

Baca Juga: Apa yang Diderita Ria Irawan Bisa Dirasakan Oleh Mereka yang Mengalami 7 Hal Ini

Bahkan sejumlah orang ternama di tanah air pun banyak yang harus menyerah menghadapi salah satu penyakit ganas ini.

Mulai dari artis Reza Ferdian, Olga Syahputra, sampai ustaz kondang Arifin Ilham.

Lebih lanjut, kanker kelenjar getah bening juga ternyata bisa disebabkan karena pola makan yang tidak sehat. 

Salah satu makanan yang sangat mungkin jadi penyebab kanker kelenjar getah bening di Indonesia adalah makanan sejuta umat, ikan asin.

Hal ini diungkapkan oleh pakar karsinoma nasofaring Dr. dr. Farhat, M.Ked Sp. THT.KL seperti yang dilansir dari Tribun Medan.

Baca Juga: Berjanji Akan Besarkan Bayinya, Suami Baru Lina Malah Serahkan Sang Anak ke Temannya, Karena Utang Piutang?

"Faktor makanan tadi diulas itu ikan asin. Ikan asin itu ada zat namanya Nitrosamin. Tapi bukan di ikan asin saja, pada daging yang diasapkan, itu juga tinggi nitrosaminnya. Jadi itu juga bahaya," terangnya.

Ya, ikan asin yang sering diolah itu ternyata memiliki kandungan yang bisa menyebabkan kanker kelenjar getah bening. Zat yang terkandung dalam ikan asin itu disebut nitrosamin.

Nitrosamin juga sering ditemukan pada makan olahan daging, seperti sosis, daging asap, hot dog atau burger.

Baca Juga: Kisruh Natuna Merembet ke Faktor Kesehatan, Kemenkes RI Pasang Badan Cegah Pneumonia China Masuk Indonesia

International Agency for Research on Cancer (IARC), lembaga riset kanker di bawah WHO, mengelompokkan nitrat dan nitrit ke dalam "kemungkinan karsinogen pada manusia" karena saat daging yang memiliki kandungan zat itu digoreng atau dibakar di suhu tinggi, bisa berubah menjadi N-nitroso, seperti nitrosamin, yang memang bersifat karsinogen.

Bahkan walau nitrosamin belum terbentuk saat daging digoreng, bisa saja pembentukannya terjadi di dalam lambung. Zat asam di dalam lambung ternyata cukup untuk mengubah pengawet ini menjadi nitrosamin.

Baca Juga: Apa yang Diderita Ria Irawan Bisa Dirasakan Oleh Mereka yang Mengalami 7 Hal Ini

Penelitian pada tikus menyimpulkan, nitrosamin dari daging berperan besar pada terjadinya kanker usus.

Pengamatan pada manusia juga menunjukkan orang yang sering mengonsumsi daging yang diproses memiliki insiden kanker lambung, esofagus, kanker usus dan kelenjar getah bening lebih besar.

Kembali ke kanker kelenjar getah bening, kanker jenis  ini memang termasuk berbahaya mengingat gejalanya bisa nampak maupun tak nampak karena tidak semua kejadian kanker terdapat benjolan yang dirasakan.

Baca Juga: Berantas Stunting: Pemprov Kepulauan Bangka Belitung Manfaatkan Tulang Ikan Untuk Cegah Stunting

Sebagaimana kanker lainnya, kanker jenis ini pun bisa terjadi pada siapa pun, namun tetap terdapat faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan kejadian.

Kanker ini kemungkinannya bisa lebih tinggi pada seseorang dengan usia di atas 65 tahun.

Apalagi menurut data Global Burden Cancer (Globocan), jenis kanker kelenjar getah bening atau limfoma  merupakan kanker nomor 7 yang sering dijumpai di Indonesia.

Baca Juga: Berantas Stunting: Sama-sama Bertubuh Pendek, Ini Bedanya Stunting dengan Kerdil

Dokter dari Divisi Hematologi Onkokogi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Dr.dr Andhika Rachman SpPD-KHOM mengatakan, limfoma bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Kanker ini terjadi karena pertumbuhan yang berlebihan dari sistem kekebalan tubuh atau sel limfosit.

Jenis kanker ini juga dikenal dengan istilah Limfoma Non-Hodgkin (LNH) dan Limfoma Hodgkin (LH).

Baca Juga: Tak Selalu Obat Kimia, Begini Cara Obati Gatal di Selangkang Dengan Bawang Putih

Berbeda dengan jenis kanker pada umumnya, kanker kelenjar getah bening bisa terjadi di bagian tubuh mana saja.

Hal ini tentunya karena kelenjar getah bening terdapat di banyak tempat di dalam tubuh.(*)

 

 #berantasstunting