Mereka menemukan alat ini secara efektif menghasilkan jumlah hormon yang sama dengan pil harian dan tetap bertahan di tubuh babi yang menjadi hewan percobaan hingga 29 hari.
Tim peneliti yang berasal dari Massachusset Institute of Technology (MIT) baru menguji penemuan ini ke hewan percobaan, dan berhasil, tetapi belum diuji pada manusia.
Peneliti mengatakan, mereka ingin menemukan cara untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat-obat mereka.
Mereka juga mengacu pada studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa orang lebih cenderung patuh dalam meminum pil yang diminum lebih jarang.
"Jadi itulah yang benar-benar membuat kita tertarik dengan sistem yang dapat dikonsumsi secara oral tetapi jauh lebih jarang," kata penulis utama penelitian, Ameya Kirtane, kepada Live Science.
Penemuan yang diterbitkan dalam Science Translational Medicine sebenarnya masih belum jelas apakah akan berlaku untuk manusia, jadi studi pada orang adalah langkah penelitian selanjutnya. (*)
#berantasstunting