Find Us On Social Media :

Pada Pejabat Konsuler RI di  Inggris Reynhard Sinaga Mengaku Penyuka Sesama Jenis Sejak Dulu, 'Tak Ada Gen Sebabkan Orang Jadi Gay'!

Reynhard Sinaga mengaku menyukai sesama jenis alias gay sejak dulu.

GridHEALTH.id - Pengadilan Manchester di Inggris menjatuhkan hukuman seumur hidup atas Reynhard Sinaga dalam empat sidang terpisah sejak Juni 2018 sampai Desember 2019.

Baca Juga: Reynhard Sinaga Penjahat Kelamin asal Indonesia yang Dihukum Seumur Hidup di Inggris, Perkosa 190 Pria

Reynhard Sinaga, seorang pria asal Indonesia, dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Dalam investigasi yang disebut "Operation Island" (Operasi Pulau) ini, polisi menemukan bahwa semua korban adalah pria muda berumur antara 17-36 tahun yang tengah keluar bersama teman-teman mereka untuk berbincang sambil minum-minum di seputar tempat tinggal Reynhard.

Hakim Suzanne Goddard dalam putusannya pada Senin (06/01) menggambarkan Reynhard sebagai "predator seksual setan" yang tidak menunjukkan penyesalan.

Keterangan polisi menyebutkan ia adalah seorang homoseksual, tiba di Inggris pada Juni 2007 dengan visa pelajar dan mengambil S2 sosiologi di Universitas Manchester dengan disertasi tentang "Gay Asia Selatan, pria biseksual di Manchester". Pada 2012, ia mulai mengambil gelar PhD di Universitas Leeds.

Gulfan Afero, koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI London, mengatakan pihaknya pertama dikontak polisi Manchester pada 5 Juni 2017 setelah Reynhard dikenai dakwaan.

Pihaknya kemudian mendapatkan izin untuk bertemu dengan Reynhard di penjara satu minggu kemudian.

Baca Juga: Baru 3 Hari Dimakamkan, Sule Ngotot Minta Lihat Hasil Visum Lina Mantan Istrinya, Ada Apa?

Gulfan mengatakan pihak KBRI selanjutnya mengikuti proses pra-pengadilan bersama orangtua Reynhard, serta proses sidang selanjutnya sampai pengadilan tahap empat pada pertengahan Desember 2019.

Menurutnya, sejak awal KBRI mendampingi Reynhard untuk memastikan ia mendapat keadilan dalam menghadapi kasusnya.

Baca Juga: Waduh, Orang Gemuk Kena Sanksi di Jepang, Menteri Terawan : 'Kasihan Orang Gemuk Kalau Diberlakukan di Indonesia'

Ia juga mengatakan beberapa kali bertemu dengan Reynhard di penjara dan sempat berbicara "dari hati ke hati".

"Dia mengakui dia gay sejak dulu, dan dia memang menyatakan dari hati ke hati ke saya, dia melakukan hubungan seks dengan kurang lebih 200 orang dalam kasus ini," kata Gulfan kepada wartawan BBC News Indonesia, Endang Nurdin.

Reynhard menyelesaikan gelar sarjananya dari jurusan arsitektur, fakultas teknik, di Indonesia pada 2006.

Catatan dalam skripsinya antara lain Reynhard menyampaikan terima kasih kepada banyak pihak mulai dari keluarga, kampus hingga teman kuliah lintas angkatan, di antaranya adalah seperti ucapan terima kasih kepada teman yang mengetahui 'sisi kelam' dirinya.

Mungkinkan sisi kelam dirinya adalah seorang gay karena selama ini keluarganya mengetahui Reynhard religius dan rajin menghadiri acara keagamaan yang dianutnya.

Pernyataan bahwa seseorang adalah penyuka sesama jenis sejak kecil sudah lama diragukan para ilmuwan yang meneliti tentang perilaku homoseksual.

Baca Juga: Berantas Stunting: Ini 5 Zat Gizi Paling Diperlukan Anak Pendek

Mereka percaya, gen seseorang tidak menentukan apakah ia akan tertarik pada lawan jenis atau tidak, begitulah yang diyakini para ilmuwan berdasarkan hasil penelitian mereka.

Sebuah studi ilmiah yang meneliti dasar biologis perilaku seksual telah mengkonfirmasi tidak ada istilah gen gay.

Baca Juga: Suka Nyeri Punggung? Jangan Buru-buru Panik, Redakan Lewat 6 Hal Ini

Penelitian mereka ini melibatkan 477.522 orang. Dalam riset ini, para ilmuwan itu memindai genom para peserta riset untuk mengungkap apakah ada gen yang berkaitan dengan sesama jenis.

Dalam penelitian ini, mereka menggunakan pendekatan yang dikenal sebagai studi asosiasi lintas genom (genome-wide association study/GWAS).

Semua responden telah memberikan sampel DNA dan informasi gaya hidup ke Biobank Inggris serta pengujian genetika Amerika Serikat.

Hasilnya, tim peneliti menemukan lima lokus atau posisi gen pada kromosom yang berkaitan dengan ketertarikan terhadap sesama jenis.

Lima dari penanda genetik secara signifikan dikaitkan dengan perilaku sesama jenis. Faktor-faktornya antara lain lingkungan, pengasuhan, kepribadian, dan pengasuhan yang jauh lebih signifikan dalam mempengaruhi pilihan pasangan seksual seseorang.

Baca Juga: Berita Kesehatan Diabetes : Turunkan Berat Badan Hingga Bobot Ideal, Kunci Pengendalian Diabetes yang Paling Ampuh

Menurut para peneliti, seperti kebanyakan sifat dan perilaku lainnya pada manusia, seksualitas dipengaruhi oleh berbagai varian genetik yang tidak bisa diteliti berdasarkan sampel tunggal.

Mereka sekali lagi memberikan kesimpulan bahwa  gay, lesbian, dan biseksual bisa terjadi karena lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti lingkungan, sekolah, dan keluarga.

Baca Juga: Sempat Dinyatakan Sembuh Dari Kanker Ternyata Tetap Merenggut Nyawa Ria Irawan, Dokter Jelaskan Mengapa Kanker Tak Bisa Sembuh 100%

Melinda Mills, Profesor Sosiologi di University of Oxford yang tidak terlibat dalam riset ini, berkomentar bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa lokus-lokus genetik yang diduga terkait dengan ketertarikan terhadap sesama jenis memiliki efek yang sangat kecil terhadap perilaku homoseksual seseorang.

Jadi klaim kelompok LGBT bahwa ada gen dalam perilaku mereka dipatahkan dengan temuan ini.

"Meskipun mereka menemukan lokus-lokus genetik tertentu yang terkait dengan perilaku sesama jenis, ketika mereka menggabungkan efek dari lokus-lokus ini bersama-sama menjadi satu skor komprehensif, efeknya sangat kecil, di bawah 1%.

Baca Juga: Melly Goeslaw Pantau Detak Jantung Ria Irawan Dari Tokyo Sampai Akhirnya Terima Kabar Duka, 'Sampai Ketemu di Surga Sahabatku Sayang'

Sehingga skor genetik ini tidak dapat diandalkan untuk memprediksi perilaku seksual sesama jenis pada seseorang." ujar Mills. (*)

#berantasstunting