- Kecemasan, depresi, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dan gangguan makan- Menghindari orang atau tempat yang mengingatkan tentang serangan atau pelecehan seksual- Kekhawatiran atau pertanyaan tentang orientasi seksual- Takut akan hal terburuk yang terjadi dan memiliki perasaan masa depan- Merasa seperti "kurang pria" atau tidak lagi memiliki kendali atas tubuh sendiri
Baca Juga: Tak Perlu Rogoh Kocek Jutaan Rupiah, Pembuluh Darah Bisa Bersih dengan Mengonsumsi Makanan Ini
- Merasa cemas, tidak bisa rileks, dan sulit tidur- Rasa bersalah atau malu karena tidak mampu menghentikan serangan atau pelecehan, terutama jika mengalami ereksi atau ejakulasi- Mundur dari hubungan atau pertemanan dan perasaan terisolasi yang meningkat- Khawatir tentang pengungkapan karena takut akan penghakiman atau ketidakpercayaan.
Meski dampak fisik dan psikologis dapat dialami para korban sodomi, Reynhard Sinaga yang merupakan seorang sarjana arsitektur, fakultas teknik, di Universitas Indonesia pada 2006 itu tidak mengalami perubahan sikap.
Melansir laman BBC, menurut pejabat konsuler KBRI, Gulfan Alfero, Reynhard tidak menunjukkan stres.
"Saya tiga kali bertemu (di penjara), Reynhard tak terlihat dalam kondisi stres. Dia (bahagia) happy, sehat, tenang, dia tahu kasus yang dihadapi.
"Dia tidak menyampaikan penyesalan karena dia menyatakan tidak bersalah dan tidak merasa terbebani atas kasusnya. Dia terlihat biasa biasa saja," kata Gulfan. (*)
#berantasstunting