GridHEALTH.id - Nama Reynhard Sinaga, seorang mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di Manchester, Inggris baru-baru ini menjadi ramai diperbincangkan.
Berawal dari sebuah berita yang mengulik kasus kejahatan seksual yang dilakukan Reynhard Sinaga akhirnya terkuak semua.
Meski kejadian tersebut merupakan kejadian lama, di tahun 2017, namun hal tersebut menjadi salah satu hal mengerikan.
Bukti kejahatan seksual Reynhard Sinaga, pelaku pemerkosaan terbesar di Inggris, dilaporkan mencapai 3 terabite atau setara dengan 250 DVD.
Polisi menyebut Reynhard Sinaga, yang berada di Inggris dalam rangka berkuliah, terhubung kepada korban yang jumlahnya diyakini lebih dari 190 orang.
Reynhard Sinaga, mahasiswa asal Indonesia yang menetap di Inggris ini dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Dilansir The Independent Senin (6/1/2020), Hakim Suzanne Goddard mendeskripsikan Reynhard sebagai "predator setan seksual".
Pemerkosaan dan serangan seksual yang dilakukan Reynhard Sinaga pada 190 pria itu terjadi dalam kurun waktu dua setengah tahun.
Dalam sidang, diperdengarkan keterangan bagaimana pria 36 tahun berpura-pura baik dengan menawarkan minum atau tempat tidur kepada korban.
Baca Juga: Baru 3 Hari Dimakamkan, Sule Ngotot Minta Lihat Hasil Visum Lina Mantan Istrinya, Ada Apa?
Reynhard Sinaga tertangkap ketika salah satu korbannya sadar, dan melakukan perlawanan sebelum ponselnya disita polisi.
Akibat terkuaknya kasus ini, banyak warganet yang ikut memikirkan nasib para korbannya.
Bagaimana tidak, Ia melakukan tindak sodomi tersebut kala para korbannya terlelap atau dalam keadaan mabuk bahkan dibius hingga tak berdaya.
Warganet menyebut bahwa para korban sodomi Reynhard Dinaga ini mungkin bisa mengalami trauma.
Melansir laman Rape, Abuse & Incest National Network, korban sodomi tak hanya mengalami trauma saja melainkan berbagai dampak lain, seperti:
- Kecemasan, depresi, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dan gangguan makan- Menghindari orang atau tempat yang mengingatkan tentang serangan atau pelecehan seksual- Kekhawatiran atau pertanyaan tentang orientasi seksual- Takut akan hal terburuk yang terjadi dan memiliki perasaan masa depan- Merasa seperti "kurang pria" atau tidak lagi memiliki kendali atas tubuh sendiri
Baca Juga: Tak Perlu Rogoh Kocek Jutaan Rupiah, Pembuluh Darah Bisa Bersih dengan Mengonsumsi Makanan Ini
- Merasa cemas, tidak bisa rileks, dan sulit tidur- Rasa bersalah atau malu karena tidak mampu menghentikan serangan atau pelecehan, terutama jika mengalami ereksi atau ejakulasi- Mundur dari hubungan atau pertemanan dan perasaan terisolasi yang meningkat- Khawatir tentang pengungkapan karena takut akan penghakiman atau ketidakpercayaan.
Meski dampak fisik dan psikologis dapat dialami para korban sodomi, Reynhard Sinaga yang merupakan seorang sarjana arsitektur, fakultas teknik, di Universitas Indonesia pada 2006 itu tidak mengalami perubahan sikap.
Melansir laman BBC, menurut pejabat konsuler KBRI, Gulfan Alfero, Reynhard tidak menunjukkan stres.
"Saya tiga kali bertemu (di penjara), Reynhard tak terlihat dalam kondisi stres. Dia (bahagia) happy, sehat, tenang, dia tahu kasus yang dihadapi.
"Dia tidak menyampaikan penyesalan karena dia menyatakan tidak bersalah dan tidak merasa terbebani atas kasusnya. Dia terlihat biasa biasa saja," kata Gulfan. (*)
#berantasstunting