GridHEALTH.id - Gigitan ular berbisa kembali memakan korban.
Kali ini kejadian tragis tersebut menimpa seorang kakek pedagang es cendol yang tewas mengenaskan digigit ular berwarna hitam seukuran jempol tangan.
Dilansir dari Kompas.com, kakek tersebut bernama Emuh (74) asal Awiluar, Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Menurut penuturan anak korban, Jafar, saat itu ayahnya sedang mencangkul menggarap sawah milik saudaranya.
Baca Juga: Digigit Ular Kobra Atasi dengan Bawang Merah, Itu Sangat Menyesatkan!
Namun saat mencangkul, Emuh tak sengaja mengenai tubuh ular, sehingga ular tersebut menggigit kakinya di bagian betis kanan.
"Keseharian bapak berjualan es cendol keliling kampung, dan pekerjaan sampingan menjadi petani sesekali bisa mencangkul hingga bapak terkena patukan ular berukuran jempol tangan warna hitam," ujar Jafar, Minggu (12/1/2020).
Tak berselang lama Jafar kemudian membawa Emuh ke puskesmas terdekat karena mengalami muntah-muntah.
Disana sang ayah kemudian diberikan obat, namun dokter menyebut luka tersebut akibat gigitan serangga.
Baca Juga: Cegah Sejak Dini, Ini Sejumlah Cara Untuk Menurunkan Risiko Demensia
"Bapak sudah mendapatkan obat dan dokter memastikan bahwa bengkak pada bagian kaki sebelah kanan akibat dari gigitan serangga," ungkapnya.
Bukannya mereda, kaki Emuh malah semakin membengkak dan menjadi hitam hingga dirujuk ke RSUS dr Soekardjo.
Baca Juga: Kerap Buat Wanita Minder, Hindari 6 Makanan Penyebab Keputihan Ini
Namun sayang, Emuh akhirnya menghembuskan napas terakhir setelah dua jam dirawat di rumah sakit tersebut.
Meski jenis ular berbisa yang mematuk Emuh belum bisa dipastikan secara pasti.
Akan tetapi dilihat dari tempat ia digigit kemungkinan besar ular tersebut adalah ular kobra.
Terlebih menurut Ketua Komunitas Animal Education & Socialisation, Rizky Maulana, anak ular kobra jauh lebih berbahaya dibanding induknya atau ular kobra dewasa.
"Karakternya akan lebih bahaya (ular kobra) yang kecil dibanding (ular kobra) yang besar," ungkapnya dalam tayangan 'Indonesia Update', Kompas TV.
Rizky menyebut jika ular kobra dewasa memiliki cara tersendiri untuk mengeluarkan bisanya ketimbang ular kobra kecil yang dinilai lebih membabi buta.
Baca Juga: Heboh Penggerebekan Klinik Praktik Stem Cell Ilegal di Kemang, Apa Itu Stem Cell?
"(Ular kobra) yang besar akan cenderung memilih untuk menggigit, mereka akan menyimpan bisanya untuk ambil makan. Kalau (ular kobra) yang kecil ini belum mengerti. Mereka dikasih senjata (bisa), ketika mereka terganggu sedikit, mereka akan gigit, langsung tembak-tembakin bisanya," tambahnya.
Ular kobra merupakan salah satu reptil paling mematikan, sasaran gigitan ular kobra ini adalah aliran darah sehingga jika seseorang yang tergigit akan berisiko pembekuan darah.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Emergancies, Trauma, and Shock menjelaskan, efek racun dari racun ular berasal dari protein dan komponen nonprotein, seperti phospholipase, hyaluronidase, dan polipeptida.
Ketiga komponen dalam bisa ular ini dapat merusak sel darah merah, leukosit, trombosit, otot rangka, endotelium vaskular, ujung saraf tepi, dan persimpangan myoneural.
Bahkan, dengan cepat diserap ke dalam sirkulasi sistemik dan menyebabkan toksisitas sistemik pada organ yang kaya pembuluh darah (jantung, paru-paru, ginjal, dll), serta pada membran pra dan pasca sinaptik.(*)
#berantasstunting
BACA JUGA: Ratusan Teror Ular Kobra Hantui Permukiman, Pemerintah Siapkan Obat Anti Bisa Ular Gratis!