GridHEALTH.id - Meski kondisinya sudah membaik, Ashanty mengaku tubuhnya masih dipenuhi oleh merkuri.
Merkuri sendiri merupakan suatu zat kimia yang bisa ditemukan di makanan laut ataupun produk kecantikan.
Seperti kita ketahui istri dari Anang Hermansyah ini beberapa waktu lalu sempat dirawat di rumah sakit karena penyakit autoimun yang dideritanya.
Untungnya, semakin hari kondisi tubuh Ashanty sudah jauh lebih baik.
Menurut Ashanty, kondisinya yang sempat tumbang bersumber dari pikiran yang terganggu dan juga makanan yang tidak diperhatikan kesehatannya.
"Semua itu ada di dalam pikiran.Kemarin agak rada stres karena dapat vitamin banyak banget dari dokter, kan, aku tuh dapat hasil darah jelek karena makanan," ungkap Ashanty dikutip dari Kompas.com (19/1/2020).
Bahkan akibat asupan makanan yang tidak dijaga kandungan merkuri didalam tubuhnya hampir menyentuh batas atas.
"Merkuri aku tinggi, dari satu sampai sepuluh, aku 9,8 jadi kurang bagus untuk tubuh kita. Jadi aku sekarang hati-hati makan ikan. Jadi bukan ikannya yang enggak sehat, jangan salah persepsi loh ini," tutur Ashanty.
Baca Juga: Minyak Ikan Bisa Menjadi Solusi Tingkatkan Kesuburan Pada Pria
Ia juga menghimbau untuk yang selalu makan makanan laut seperti ikan dan kerang agar selalu memperhatikan kesehatannya.
"Jadi hati-hati makan ikan dan kerang. Aku berpikir makan ikan sehat, kan, jadi makan ikan. Nah jadi ikan laut sekarang tidak bagus," ucap Ashanty.
Melansir dari WebMD, beberapa ikan laut memang disebut mengandung merkuri tinggi, seperti ikan king makarel, tuna, marlin, todak, tilifish, bahkan hiu.
Baca Juga: Dokter Periksa Kemungkinan Ekki Soekarno Idap TBC, Begini Gejalanya
Bahayanya merkuri yang terkandung dalam ikan ini dapat meracuni sistem saraf dan otak.
Menurut hasil yang dipublikasikan Journal of Encvironmental and Public Health pada 2012, merkuri dapat mengganggu perkembangan otak dan menyebabkan kerusakan komponen sel dalam tubuh.
Sebuah penelitian pada 129 orang dewasa di Brasil juga menemukan, kadar merkuri berisiko menyebabkan penurunan keterampilan motorik halus, ketangkasan, daya ingat, dan perhatian.
Studi terbaru juga mengaitkan paparan logam berat (seperti merkuri) dengan kondisi seperti; Alzheimer, Parkinson, autisme, depresi, dan kecemasan.
Baca Juga: Cara Efektif Cegah Darah Tinggi Saat Hamil, Sekaligus Mengendalikan Berat Badan
Selain itu, paparan merkuri selalu dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, peningkatan risiko serangan jantung, dan kolesterol LDL "jahat" yang lebih tinggi.
TAk heran wanita berdarah Jawa dan Arab ini berpendapat makanan laut sekarang ini jadi berbahaya karena faktor kebersihan laut Indonesia.
Baca Juga: Konsumsi Makanan yang Sama Tiap Hari Bisa Turunkan Berat Badan
"Terus sekarang laut kita kotor, penyebannya usia. Bukan salah ikannya, ikan baik," ujar Ashanty.
Oleh karena itu, ia mulai mengurangi konsumsi makanan laut, bukan berhenti sama sekali.
"Jadi begini, aku belum bisa harus vegetarian, karena bagi aku kalau begitu dan pengin makan di luar vegetarian, jadi kalap. Jadi aku mengurangi sedikit-sedikit," ujar Ashanty.(*)
#berantasstunting