Find Us On Social Media :

Ekky Soekarno Sudah Lepas Ventilator, Ini Fungsi Alat yang Membantunya Terus Bernapas

Ekki Soekarno saat masih memakai ventilator

GridHEALTH.id - Kabar mengenai kondisi kesehatan suami Soraya Haque, Ekki Soekarno terus mencuri perhatian.

Baca Juga: Belum Ada Vaksin Untuk Pneumonia Asal Wuhan, Masyarakat Diminta Waspada

Pada awalnya, muncul berita Ekki Soekarno terlihat tengah terbaring tak sadarkan diri di sebuah rumah sakit bahkan dipasangi berbagai alat bantu medis di tubuhnya.

Diketahui Ekki Soekarno dilarikan ke ICU RS Pondok Indah Bintaro sedari Jumat (17/1) malam.

Empat hari usai dirawat intensif, kondisi pria beranak tiga ini terus membaik. Bahkan sudah tak menggunakan ventilator (alat bantu pernapasan) seperti dalam berbagai foto yang beredar di berbagai media sosial.

Senyum suami Soraya Haque itu kini mulai terlihat, hal tersebut terlihat dalam unggahan sang kakak iparnya, Marissa Haque pada Senin (20/1).

Saat melihat foto awal Ekki Soekarno mengenakan ventilator, banyak masyarakat umum yang mempertanyakan bagaimana cara kerja alat tersebut dan mengapa dapat membantu nyawa seseorang.

Baca Juga: Ini Dia 4 Kebiasaan Sepele Yang Bisa Bikin Pernikahan Bubar, Catat !

Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dan kitabisa.com, ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian ataupun seluruh proses ventilasi pasien untuk mempertahankan oksigenasi atau .

Penggunaan ventilator pada pasien dapat dilakukan lain pada unit perawatan kritis gawat darurat, keperluan bedah umum, atau bahkan di rumah.

Baca Juga: Strategi Efektif Mendisiplinkan Batita, Ini Cara Mudah Menerapkan

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan penggunaan ventilasi, yaitu mengurangi kerja pernapasan, meningkatkan tingkat kenyamanan pasien, pemberian MV yang akurat, mengatasi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi serta menjamin aliran atau hantaran 02 ke jaringan adekuat.

Kriteria pemasangan ventilator dilakukan pada pasien dengan distres atau gagal napas, henti napas (apnu) maupun hipoksemia yang tidak teratasi dengan pemberian oksigen mekanik.

Idealnya pasien telah mendapatkan intubasi dan pemasangan ventilasi mekanik sebelum terjadi gagal napas yang sebenarnya.

Baca Juga: Hasil Studi, Bakar Lemak Sambil Tidur Ternyata Bisa, Begini Caranya

Tindakan operasi yang membutuhkan penggunaan anestesi dan sedatif sangat terbantu dengan keberadaan alat ini.

Risiko terjadinya gagal napas selama operasi akibat pengaruh obat sudah bisa tertangani dengan pengadaan ventilator. (*)

#berantasstunting