Find Us On Social Media :

Wuhan Belum Juga Usai, Provinsi Guangdong di China Tetiba Viral Karena Kesukaan Masyarakatnya Mengonsumsi Binatang Hidup

Kegemaran masyarakat Guangdong China, makan binatang masih hidup, seperti bayi tikus ini.

Baca Juga: Masih Santai Makan Terus Usai Bunuh dan Bakar Seorang Wanita, Pria Ini Rupanya Tak Terima Diejek Gendut

Ternyata, hidangan dan makanan ini, menurut thesun.co.uk, favorit bagi masyarakat Guangdong, China.

Kabarnya makanan seperti ini sudah dilarang di China.

Namun karena permintaan banyak, masih bisa ditemukan menu-menu seperti ini di restorant.

Tapi mereka menjualnya secara sembunyi-sembunyi.

Baca Juga: Penularan Corona Virus Wuhan, Artis Lucky Hakim Beri Kesaksian Kebiasaan Orang China di Beijing Makan Hewan Liar Masih Hidup

Adapun pria yang mengonsumsi bayi tikut tersebut, entah kapan melakukan pengambilan videonya.

Mengenai hal ini satu hal yang perlu kita ketahui, pemerintah China sudah melarang makanan model ini tentu karena ada alasan kuatnya.

Hingga berita ini diturunkan GridHEALTH.id belum menemukan apa yang menjadi alasan pemerintah China melarangnya.

Baca Juga: Kunci Berantas Stunting di Indonesia; Porsi Makan Harus Pas, Menu Gizi Seimbang Tidak Boleh Diabaikan, Ini Caranya

Tapi, melansir in.gov, tikus adalah hewan pengerat yang bisa menyebarkan penyakit kepada manusia.

Tikus bisa menyebarkan penyakit ke manusia dengan cara gigitan, kutu, tungau, kotoran.

Untuk diketahui, tikus adalah vektor untuk penyakit pes, demam gigitan tikus, leptospirosis, hantavirus, trichinosis, penyakit kuning infeksius, dermatitis tungau tikus, salmonellosis, demam paru-paru, dan tipus.

Pun tikus telah dikaitkan dengan asma.

Baca Juga: Ramai Kabar Obat Virus Corona, Peneliti Sebut Semprotan Hidung Bisa Kurangi Gejalanya