GridHEALTH.id - Ada-ada saja, belum juga masalah Wuhan karena virus corona usai.
Kini muncul berita yang menjadi viral mengenai provinsi Guangdong di China.
Baca Juga: Ingat Foto Viral Ini? Kasihan Nasib si Wanita yang Sedang Makan Kelelawar Tersebut Sekarang Ini
Viralnya bukan karena penyakit seperti di Wuhan, tapi dari kebiasaan makan berisiko warganya.
Warga di Guangdong ternyata gemar mengonsumsi hewan yang masih hidup.
Hal itu diketahui dari video yang viral mengenai seorang pria yang mengonsumsi bayi tikus yang masih hidup dengan lahapnya.
Baca Juga: Khawatir Virus Corona, Mahasis Indonesia di Kota Wuhan Dilarang Keluar Selain Keadaan Mendesak
Melansir thesun.co.uk, hidangan anak tikus yang masih hidup itu populer disebut Three Squeaks.
Pada tayangan video yang dimuat thesun.co.uk, disaksikan seorang pria dewasa dengan lahapnya memakan ebak bahkan lebih bayi tikus berwarna abu-abu.
Bayi-bayi tikut yang terlihat belum bisa melihat dan berjalan tersebut disajikan di atas piring dengan potongan tomat merah.
Disamping piring, ada mangkuk bersisi air yang sepertinya air kaldu.
Pria dalam video tersebut mengambil anak tikus dengan sumpit satu persatu.
Sebelum dimakannya, anak tikus tersebut dicelupkannya terlebih dahulu di mangkuk berisi air kaldu.
Setelah mengunyah dan menalan anak tikus, pria tersebut langsung meneguk air berwarna kuning yang di tangan kirinya.
Kemungkinan air terseut adalah minuman khas daerah setempat, atau bisa jadi bir atau minuman beralkohol.
Baca Juga: Viral Wawancara Tikus Minta Anies Baswedan Atasi Banjir Jakarta, Bisa Picu Penyakit Leptospirosis
Ternyata, hidangan dan makanan ini, menurut thesun.co.uk, favorit bagi masyarakat Guangdong, China.
Kabarnya makanan seperti ini sudah dilarang di China.
Namun karena permintaan banyak, masih bisa ditemukan menu-menu seperti ini di restorant.
Tapi mereka menjualnya secara sembunyi-sembunyi.
Adapun pria yang mengonsumsi bayi tikut tersebut, entah kapan melakukan pengambilan videonya.
Mengenai hal ini satu hal yang perlu kita ketahui, pemerintah China sudah melarang makanan model ini tentu karena ada alasan kuatnya.
Hingga berita ini diturunkan GridHEALTH.id belum menemukan apa yang menjadi alasan pemerintah China melarangnya.
Tapi, melansir in.gov, tikus adalah hewan pengerat yang bisa menyebarkan penyakit kepada manusia.
Tikus bisa menyebarkan penyakit ke manusia dengan cara gigitan, kutu, tungau, kotoran.
Untuk diketahui, tikus adalah vektor untuk penyakit pes, demam gigitan tikus, leptospirosis, hantavirus, trichinosis, penyakit kuning infeksius, dermatitis tungau tikus, salmonellosis, demam paru-paru, dan tipus.
Pun tikus telah dikaitkan dengan asma.
Baca Juga: Ramai Kabar Obat Virus Corona, Peneliti Sebut Semprotan Hidung Bisa Kurangi Gejalanya
Jadi kondisi tikus menjadi sebuah makanan, apalagi dimakan hidup-hidup, hampir sama dengan kelelawar yang juga menjadi santapan favorit masyarakat Wuhan, China.
Baca Juga: Viral Virus Corona Menyebar lewat Ponsel Xiaomi, Ternyata ada 3 Cara Penularannya
Dikhawatirkan jenis virus mematikan ini memiliki nenek moyang yang sama dengan virus yang hanya ditemukan pada kelelawar buah.(*)
#berantasstunting