Find Us On Social Media :

Penyembuhan Pneumonia Akibat Virus Corona, Pasien Tak Boleh Banyak Berkeringat

Bila sedang terkena pneumonia sebaiknya istirahat dan usahakan jangan banyak mengeluarkan keringat.

Nah, terlalu banyak mengeluarkan keringat akan menyebabkan cairan itu menjadi kering dan lengket, sehingga tidak dapat dialirkan dan mengumpul menjadi dahak, plus menyumbat saluran napas.

Baca Juga: Tips Ampuh Mengatasi Jet Lag Dengan Mengonsumsi Makanan Ini

 Saluran napas yang tersumbat menyebabkan sesak napas dan batuk. Lalu, berkembangbiaknya kuman-kuman dapat menyebabkan penyakit bronkitis dan paru-paru basah.

Untuk penyembuhan jangka pendek bisa dengan mengencerkan dan mengeluarkan dahak menggunakan alat dan obat, atau biasa dikenal dengan "inhalasi uap".

Sedangkan jangka panjangnya adalah dengan mencegah keluarnya keringat/air secara berlebihan. 

Minum banyak pun akan sia-sia, kalau ruangannya masih pengap, karena akan keluar lagi melalui keringat. Udara di negara tropis sangat lembab (banyak mengandung uap air) sehingga kita sangat mudah berkeringat.

Uap air yang keluar ketika mengeluarkan napas mencapai 11 kali lebih banyak dibandingkan dengan udara yang dihisap ketika menarik napas.

Baca Juga: Benarkah Dampak Diet Keto Ternyata Bikin Miss V Jadi Lebih Bau?

Jadi, dalam ruangan yang ventilasinya kurang, udara akan makin bertambah lembab, bertambah CO2, dan berkurang oksigennya, sehingga badan menjadi sangat lemah, penyakit pun merajalela.